Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Novanti Pura-pura Mati (Modus Baru Koruptor)

29 September 2017   15:10 Diperbarui: 29 September 2017   15:23 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendadak kampungku gempar.

Seluruh penduduk kampung keluar rumah semua.  Tujuan mereka satu, balai desa.  Di balai desa sedang ada rapat penting.  Mengenai nasib ketua LKMD.  Apa itu LKMD?  Ah, gue juga lupa singkatan apa.  Tapi singkatnya, ya, kayak dpr-nya kampung, gitu aja deh.

Kenapa?

Di spiker masjid diumumin kalau ibu Novanti, yang sekarang menduduki jabatan ketua LKMD mendadak mati atau meninggalkan dunia yang fana ini.  Padahal semua warga kampung tahu, kalau Novanti sedang bermasalah dengan Komisi Adat Kampung.  Apa itu komisi Adat kampung atau KAK itu?  Ribet ngejelasinnya.  Anggap saja KPK-nya kampung sayalah.

Apa masalahnya?

Novanti ini selama ini selalu memanipulasi dana pembuatan ktp.  Penduduk yang mau bikin ktp, harus melalui Novanti.  Kalau tak melalui dia, KTP tak jadi-jadi.  Si Saprudin malah gak punya ktp nyampe dia koit.  Anak pemabok itu tak punta duit buat bayar bikin ktp ke Ibu Novanti, jadi KTP tak jadi-jadi.  Eh, dasar pemabok, eh, malah dia mati duluan.

KAK alias Komisi Adat Kampung sudah memiliki bukti banyak.  Eh, malah saat mau disidang di balai desa, si Novanti ini malah mati duluan. Gimana gak bikin gempar kampung, coba?

Ada cerita tentang kematian Novanti.

Tapi mohon cerita ini kalian rahasiakan ya?  Soalnya, dia sebagai teman dekat Novanti, gak enak perasaan kalau Novanti tahu, dia yang membocorkan cerita ini.

Ceritanya begini.

Kematian Novanti itu cuma akal-akalan.  Novanti sudah bikin kuburan di belakang rumahnya untuk mengubur dirinya.  Kalian pasti gk tahu, kalau dalam kuburan Bu Novanti sudah di kasih AC segala.  Kasur?  Udah pastilah.  Pokoknya, kuburan Bu Novanti yang di belakang rumah itu aslinya kuburan boong boongan belaka.  

Lho?

Selain di kuburan itu ada AC.  Kuburannya juga memiliki jalan tembus.  Tadinya jalan tembus itu mau dihubungkan ke malla atau kafe.  Tapi, berhubung di kampung saya belum ada mall apalagi kafe, maka kuburan Bu Novanti dibikin lorong rahasia ke ruang makan dan dapur.  

Lho kok dapur?

Iya, karena Bu Novanti kan orangnya suka makan.  Biar di dalam kubur gak kelaparan, gitu?

Bu Novanti hebatkan?  Kalau yang lain pakai gaya sakit, Bu Novanti udah selangkah lebih maju.  Bu Novanti pakai gaya mati.  Eh, jangan ceritaan ini ke orang lain ya?  Apalagi ke koruptor atau calon koruptor.  Nanti gaya ini ditiru.  Padahal, Bu Novanti belum patenkan.

Lebih baik lagi, kalau kalian jangan jadi koruptor.  

Jujur itu hebat, lho!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun