Mendadak kampungku gempar.
Seluruh penduduk kampung keluar rumah semua. Â Tujuan mereka satu, balai desa. Â Di balai desa sedang ada rapat penting. Â Mengenai nasib ketua LKMD. Â Apa itu LKMD? Â Ah, gue juga lupa singkatan apa. Â Tapi singkatnya, ya, kayak dpr-nya kampung, gitu aja deh.
Kenapa?
Di spiker masjid diumumin kalau ibu Novanti, yang sekarang menduduki jabatan ketua LKMD mendadak mati atau meninggalkan dunia yang fana ini. Â Padahal semua warga kampung tahu, kalau Novanti sedang bermasalah dengan Komisi Adat Kampung. Â Apa itu komisi Adat kampung atau KAK itu? Â Ribet ngejelasinnya. Â Anggap saja KPK-nya kampung sayalah.
Apa masalahnya?
Novanti ini selama ini selalu memanipulasi dana pembuatan ktp. Â Penduduk yang mau bikin ktp, harus melalui Novanti. Â Kalau tak melalui dia, KTP tak jadi-jadi. Â Si Saprudin malah gak punya ktp nyampe dia koit. Â Anak pemabok itu tak punta duit buat bayar bikin ktp ke Ibu Novanti, jadi KTP tak jadi-jadi. Â Eh, dasar pemabok, eh, malah dia mati duluan.
KAK alias Komisi Adat Kampung sudah memiliki bukti banyak. Â Eh, malah saat mau disidang di balai desa, si Novanti ini malah mati duluan. Gimana gak bikin gempar kampung, coba?
Ada cerita tentang kematian Novanti.
Tapi mohon cerita ini kalian rahasiakan ya? Â Soalnya, dia sebagai teman dekat Novanti, gak enak perasaan kalau Novanti tahu, dia yang membocorkan cerita ini.
Ceritanya begini.
Kematian Novanti itu cuma akal-akalan. Â Novanti sudah bikin kuburan di belakang rumahnya untuk mengubur dirinya. Â Kalian pasti gk tahu, kalau dalam kuburan Bu Novanti sudah di kasih AC segala. Â Kasur? Â Udah pastilah. Â Pokoknya, kuburan Bu Novanti yang di belakang rumah itu aslinya kuburan boong boongan belaka. Â
Lho?
Selain di kuburan itu ada AC. Â Kuburannya juga memiliki jalan tembus. Â Tadinya jalan tembus itu mau dihubungkan ke malla atau kafe. Â Tapi, berhubung di kampung saya belum ada mall apalagi kafe, maka kuburan Bu Novanti dibikin lorong rahasia ke ruang makan dan dapur. Â
Lho kok dapur?
Iya, karena Bu Novanti kan orangnya suka makan. Â Biar di dalam kubur gak kelaparan, gitu?
Bu Novanti hebatkan? Â Kalau yang lain pakai gaya sakit, Bu Novanti udah selangkah lebih maju. Â Bu Novanti pakai gaya mati. Â Eh, jangan ceritaan ini ke orang lain ya? Â Apalagi ke koruptor atau calon koruptor. Â Nanti gaya ini ditiru. Â Padahal, Bu Novanti belum patenkan.
Lebih baik lagi, kalau kalian jangan jadi koruptor. Â
Jujur itu hebat, lho!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI