Wajah Lina tampak pucat sekali. Â Tubuhnya kurus. Bahkan pakaian yang dikenakan tampak lusuh.
"Kamu harus menolongku, Di," kata Lina gugup.
"Kenapa?" tanya Diah.
"Ada orang yang mengikutiku. Â Dia hendak membunuhku, Di. Â Tolongin aku," Lina semakin pucat. Â Juga gugup. Â Seperti ada bayangan kengerian yang tak tertahankan.
"Kamu tak usah parno begitu, Lin," kata Diah sambil memeluk Lina.
Dalam pelukan Diah, Lina terlihat agak tenang. Â Tapi mendadak dia berlari menuju pintu. Â Memeriksa kunci pintu. Â Langsung menguncinya. Â Kemudian menutup semua gorden.
"Kamu kenapa sih, Lin?" tanya Diah masih belum mengerti.
"Ada yang ingin membunuhku, Di."
"Siapa?"
"Mungkin suruhan suamiku. Â Suamiku galak, Di. Â Suamiku monster. Â Kamu tahu monster kan? Â Dia pasti akan emmbunuhku. Â Aku sudah lama tahu hasrat bauayanya itu, Di."
"Kenapa suamimu ingin membunuhmu, Lin?"