Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

3 Hati dalam Gelas (18)

31 Maret 2016   08:58 Diperbarui: 31 Maret 2016   09:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanif hanya tersenyum malu.  Rara yang dari tadi memperhatikan Hanif sudah mulai gemas hendak mencubitnya.  Tapi sayang, anak kecil itu belum mengenalnya, kalau sampai dicubit pasti akan menangis.

"Sama mbak Rara?"

Hanif malu-malu mendekati Rara.  Rara merunduk dan tersenyum kepada Hanif yang malu-malu.  Ketika tangan Hanif tak juga dilepas Rara, Hanif kebingungan.

"Emak...!" teriak Hanif meminta bantuan emaknya.

"Bawa ke Jakarta saja Mbak Rara," kata Afra meledek Hanif.

Rara memeluk Hanif.  Hanif meronta.  Akhirnya Rara melepaskan sambil tertawa terbahak melihat Hanif yang ketakutan.  Hanif langsung kabur keluar rumah.

"Mau istirahat dulu, Nduk?"

"Nanti saja, Bu."

Mata itu.  Tidak setajam dulu.  Tapi masih terus menyimpan keteduhan.  Dulu, Diah sering mencari-cari keteduhan di situ.  Saat resah.  Saat Diah merasa dunia sperti neraka.  Saat segala telah menolaknya.

"Suamimu ke mana, Fra?"

"Sudah berangkat ke kebun.  Katanya ada pisang yang sudah tua.  Mau ditebang.  Sekarang banyak maling.  Kalau ada pisang yang sudah tua terus nggak ditebang-tebang, pasti keduluan sama maling.  Kemarin saja Yu Vera kecolongan buah pete.  Nggak tanggung-tanggung, satu pohon dicuri semua," kata Afra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun