"Iya. Â Rara salah. Â Tapi Rara kan sudah meninggalkan mereka."
"Oke."
Tok...tok...tok!
Baru juga Diah hendak duduk saat pintu rumah kembali diketuk seseorang. Â Dari suara ketukannya, Diah bisa menduga kalau laki-laki yang tadi mengaku sebagai pacar Rara yang datang kembali.
Diah membuka pintu. Â Ada laki-laki yang tadi sudah datang. Â Ada satu lagi laki-laki yang badannya lebih besar. Â Mata mereka seperti mengusung kemarahan. Â Tapi Diah mencoba untuk tetap biasa.
"Bu Diah ya?" tanya laki-laki berbadan besar.
"Iya. Kenapa?"
"Saya teman si Dogol nih, Bu. Â Katanya ...?"
"Kamu sendiri siapa?"
"Aku mantan murid ibu. Â Aku yang dulu dibeliian nasi sama ibu waktu sakit di sekolah. Â Aku sekarang tidak sekolah. Â Jadi tukang parkir di seberang, Bu. Â Maaf ya, Bu kalau mengganggu."
Diah mengelus dada.Â