Mohon tunggu...
Mochacinno Latte
Mochacinno Latte Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

day dreamer, art holic, coffee holic, painter, technocrat wanna be, author for his own satisfaction, idea creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ontran-ontran Ngarcopodo Seri 8: Demi Pribumi Aku Wani Perih

31 Oktober 2017   15:55 Diperbarui: 31 Oktober 2017   16:37 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sing "I'm slow woles woles baby baby..

Rasakno aku wes wani perih baby..

Rungokno, ku alami hal yang sama dengan dirimu... "

Dendang Jaran Goyang lagu dari Nela Vallen renyah nan ceria didendangkan Yu Ginah pagi itu, megat-megot, bergoyang goyang sembari ngangkat mendoan dari penggorengan. Bergoyang bak orang ra due utang tidak punya tanggungan happy selalu, bergoyang ala pedangdut koplo pro yang lagi naik daun, bernyayi tanpa takut suaranya dipolitisi media murahan atau jadi viral berbau hoax dengan lantang nan sumbang memecah pagi itu.

"Mboookk... simboook, iki piye? Bagaimana? Malah nyonya-nyayi!! Udah pas belum?" ujar Anna anak gadis Yu Ginah yang sedari tadi mematut-matut-kan spanduk atau banner baru untuk warung Yu Ginah. Harapannya Warung kecil di depan pasar impres Desa Parang Pojok itu mendapatkan pelanggan yang lebih banyak, bukan hanya orang itu-itu saja, yang kerjanya pada nge-bon bayar tak jelas, Bunyinya kira-kira begini:


"WARUNG KOPI YU GINAH, WARUNG KOPI PRIBUMI"

DISKON KHUSUS BAGI PRIBUMI SEBESAR 20%"

Sedikit propokatif memang, tapi mungkin ini cara Yu Ginah menawarkan aneka penganan di warungnya yang syahdu itu.

"gimana ini Mbok, sudah pas belum? Tapi, ngomong-ngomong iki opo to mbok? Kok pakai banner segala? Kayak kampanye saja, Mbok?" Tanya anna yang telah selesai memasang sepanduk itu, mengamat-amati untuk dibaca. Tapi Yu Ginah yang ditanyai tak menggubris malah makin asik dan syahdu mendendangkan dangdut koplo, sekarang dengan judul "Sayang" dari Via Kharisma tetap sembari megat-megot tak karu-karuan menirukan biduan dadakan product sosmed dan youtube. Anna yang sedari tadi memangling-mangling hasil kerjanya meminta penilaian dari Sinboknya tak tak digubris, malahan dicueki, terang saja Anna jadi sedikit agak kesal

"Simbook..... ada cowoo ganteeng, mirip bintang Sinetron anak langit lhooo...!!!" Seru anak gadis Yu Ginah itu keras-keras macam ahli agitasi politik kelas kampung desa sebelah.

Sontak saja Yu Ginah lari cincing jarik sambil ngangkat kainnya dengan tangan megang sothil, serbet di bahu dan susur di bibir eksen andalan, lari tergopoh-gopoh menyambut wong ngganteng liwat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun