Mohon tunggu...
Dionisius Adventuro
Dionisius Adventuro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ratio

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kala Itu

17 November 2024   11:13 Diperbarui: 17 November 2024   11:15 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.pinterest.com/kimiaassadi71/

Kita pernah menjadi cerita,

Tertulis dalam suatu kertas,

Namun kertas itu meremuk,

Hingga menjadi jeda yang amat panjang,

Hingga dirimu hanyalah sebuah bayang,

Yang namanya hanya terbisik oleh alam,

Mungkin ini rencana Tuhan,

Ia pun datang,

Serentak langitpun menurun,

Dan angin mendorong pertemuan kita,

Pertemuan yang tidak pernah direncanakan.

Wajahmu seperti alam yang selalu ku cintai,

Tersusun rapi dalam palungan rindu yang mendalam,

Tatapanku bertanya

"Masihkah aku bisa berlabuh di tempatmu?"

Sedangkan senyummu menjawab

"Kau pasti akan kembali padaku."

Tapi, haruskah kita melanjutkan cerita yang pernah kita tulis?,

Atau membiarkan Tuhan menulis bab baru?,

Aku hanya bisa pasrah pada keadaan yang ada,

Di semesta kecil yang selalu menumbuhkan rinduku padamu ,

Yang tak pernah usai.

Dan saat kau pergi lagi nanti,

Separuh nafasku akan berjalan bersama dirimu,

Yang tak akan mampu mengiringi langkahmu selalu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun