Pertemuan yang tidak pernah direncanakan.
Wajahmu seperti alam yang selalu ku cintai,
Tersusun rapi dalam palungan rindu yang mendalam,
Tatapanku bertanya
"Masihkah aku bisa berlabuh di tempatmu?"
Sedangkan senyummu menjawab
"Kau pasti akan kembali padaku."
Tapi, haruskah kita melanjutkan cerita yang pernah kita tulis?,
Atau membiarkan Tuhan menulis bab baru?,
Aku hanya bisa pasrah pada keadaan yang ada,
Di semesta kecil yang selalu menumbuhkan rinduku padamu ,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!