Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bangunlah Tapak Literasi, Agar Tak Hapus dari Sejarah

11 Agustus 2020   10:59 Diperbarui: 12 Agustus 2020   08:16 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tun Sri Lanang misalnya, mengirim kitab Sejarah Melayu bertitel Sulalatus Salatin tidak terlalu lama, hanya 406 tahun dari sekarang. Ia hampir seangkatan dengan William Shakespeare yang jejak kepenulisannya begitu kuat, dan membapaki novelis-novelis kelas dunia setelahnya. Mungkin renaisans tidak sampai ke kepulauan Melayu sehingga Tun Sri Lanang menjadi satu-satunya. Dianggap paling purba, ketika Shakespeare tengah memulai penulisan modern dalam kaidah Inggris.

Atau apakah seperti hari ini, dan 400 tahun akan datang puak Melayu Kepulauan Riau hanya akan mengenal Rida K Liamsi? Bukan karena ia satu-satunya, tapi siapa yang paling produktif. Yang pasti, tiap perayaan Hari Jadinya, Rida dalam usia kini sudah 77 tahun memberi hadiah besar bagi khazanah sejarah Melayu. Di sela-sela itu ada saja buku penting dan novel yang ia tulis.

Dalam beberapa tahun ini banyak orang mulai menebak, buku apa lagi yang terbit pada perayaan ulang tahun, 17 Juli? Rida adalah Tun Sri Lanang yang sangat fokus menulis historia puak Melayu, tapi sekaligus adalah Shakespeare yang melecut dan menginspirasi penulis-penulis setelahnya. Ia juga adalah Nietzsche, yang tak jemu membongkar dan menginterprestasikan manuskrip lama, demi kesempurnaan karyanya.

Bagi kami, para penulis muda di Kepulauan Riau, Rida adalah cermin tempat kami memproyeksikan diri. Buku - buku tebal yang ia terbitkan adalah cemeti, begitu ia berpacu waktu membangun tapak - tapak literasi. Dulu kala di pusat Kerajaan Melayu Pulau Penyengat terbentuk Rusdiyah Club (1890), sebuah kumpulan para penulis, simbol perlawanan intelektual terhadap kolonial, Rida seperti sedang berada dalam prosesi membangkitkan batang terendam. ~MNT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun