Melihat satu fenomena dalam ilusi optik, seseorang yang terlanjur mempercayai kebohongan A yang kemudian tertanam di bawah sadar, akan menutup kemungkinan untuk kebenaran B atau bahkan menjadi penentang yang nyata.
Mari kita melihat para penabur sampah digital dalam perang urat syaraf kekinian. Di antara para penyanjung atau pembenci dan di antara jemari penuh dusta yang menebar hoaks kapanpun dan di manapun, tanpa memikirkan akibat buruk bagi sejarah masa depan, bagi anak cucu mereka sendiri.
Masa depan mungkin akan begitu kumuh, ketika sampah-sampah digital tidak segera dibersihkan mulai kini. Alih-alih dibersihkan, keberadaan tukang share yang tak tahu ujung pangkal tetapi begitu girang untuk membagi-bagikan sampah digital beracun kepada siapa saja, jumlah mereka bahkan semakin membiak seperti amuba dan akan terus dilahirkan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H