Apakah benar dari atas batu tersebut Sang Nila Utama dan pengawalnya Indra Bupala dapat melihat daratan Temasik? Kisah ini benar–benar diliputi kabut misteri, karena faktanya, ketika itu sangat sulit melihat daratan Temasik dari wilayah Bemban. Dari atas batu apa saja.
Di atas peta, Pantai Bemban menghadap ke Timur Laut sedangkan Temasik berada di Barat Laut. Jika saat berdiri di atas batu besar itu, ia menoleh ke Barat Laut sebagaimana disalin dalam buku Sejarah Melayu versi Ahmad Dahlan PhD (dalam captionfoto Pantai Tanjung Bemban bahkan tertulis menghadap ke Singapura, hal 89), secara logika tidak mungkin melihat Temasik karena terhalang daratan Batam (Nongsa berbentuk tanjung, menyerupai tangan kanan kala jengking, sedangkan Bemban sedikit ke bawah dekat rusuk).
Singapura di masa lalu hanyalah pulau kosong tanpa gedung–gedung pencakar langit yang bisa dilihat dari Batam seperti sekarang. Hanya pada titik–titik tertentu daratan Singapura akan terlihat karena pengaruh lengkungan permukaan bumi (spheroid), ditambah mungkin ada pengaruh reklamasi seperti saat ini.
Seseorang dari Singapura beberapa bulan yang lalu tepatnya saat puasa Ramadhan, mengontak saya. Namanya Eric Ng Yuan dari Malkin & Moxwell LLP, Singapore. Ia juga adalah member of Mozaic Group Law Practice. Eric meminta saya untuk menjadi narasumber dalam film dokumenter yang sedang mereka produksi sempena Hari Kemerdekaan Singapura.
Film itu mengisahkan tentang napak tilas Sang Nila Utama. Kami berdiskusi untuk membuat script tentang hikayat Kampung Bemban, Batu Besar dan kronologi saat Sang Nila Utama memburu rusa serta melihat daratan Singapura.  Eric beserta kru bergegas ke Batu Besar dan Bemban untuk membuktikan apakah Sang Nila Utama benar–benar telah melihat daratan Singapura dari tempat ia berdiri. Ataukah ada tempat lain, tapi di mana? Eric bilang:  are there more than one Big Rock in Bemban? I ask because the one at the beach obviously cannot see Temasek. If so, my film documentary can tell my audience that the ancient writer made a mistake?Â
Akhirnya kami menyimpulkan bahwa penulis Malay Annals memang telah menambah beberapa drama ke dalam lagenda Sang Nila Utama untuk menjaga antusiasme pembaca. Saya pun menepuk jidat untuk yang ke sekian kalinya, disusul Eric. Kata Eric saat itu, film dokumenter meraka akan selesai Oktober 2015. Saya sangat tidak sabar menunggu kabar dari Eric. ~MNT
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H