Sikap tuma'ninah dalam sholat juga harus di implementasikan dalam kehidupan sehari hari.
Disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Pencuri terjelek adalah orang yang mencuri (sesuatu) dari shalatnya.' Para Shahabat Radhiyallahu anhum bertanya, 'Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ! Bagaimana seseorang mencuri sesuatu dari shalatnya ?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Dia tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya
Seperti dalam pelaksanaan rukun shalat, seluruh tahapan dari aktivitas kehidupan manusia memerlukan adanya thuma'ninah, baik dalam kondisi bekerja, bermain, bercengkerama, bahkan tidur sekalipun.
Fungsi thuma'ninah selain untuk memberi ketenangan jiwa, menghindarkan diri dari segala penyakit batin seperti keresahan dan kecemasan, juga untuk menentukan apakah setiap tahapan kehidupan individu itu telah dilalui secara sempurna atau belum.
Kesempurnaan di sini menjadi target thuma'ninah, karena dinamika kehidupan manusia merupakan proses untuk mencapai kualitas manusia paripurna (insan kamil).
Tuma'ninah berhenti sejenak setelah rukun dilakukan.Setelahnya baru rukun lain dikerjakanWajib hukumnya tak boleh ditinggalkan.Ditinggalkan berakibat shalat terbatalkan.
Adopsi tuma'ninah dalam kehidupan.Untuk kualitas hidup lebih ditingkatkan.Kualitas hidup harus diperjuangkan.Sebagai bukti jalani amanah Tuhan.
Tingginya kualitas butuh ketenangan.Tenang sebelum dan sesudah perbuatan.Terlebih ketika sedang melakukan.Untuk hasil yang memuaskan.
Tenang berpikir sebelum melakukan.Kendalikan hati untuk mengontrol tujuan.Jadikan syariat utamanya pertimbangan.Tak tergesa-gesa dalam memutuskan.
Tenang dalam melakukan perbuatan.Selalu ingat Allah dihadirkan.Selalu sadar tipu daya dan godaan.Tak tergesa-gesa dalam perjalanan.