“Terima kasih Lianza,nama ibuku adalah Acquilla Viard,” Ujar El memberitahukan nama ibunya
“ Jadi benar dugaankukau masih kerabat kerajaan Tavia. Aku pernah melihatmu dulu ketika masihtinggal di wilayah keluarga kerajaan.” Lianza menghirup nafas panjang.
“Jadi kau tau siapasebenarnya ibuku ?’ Tanya El penasaran.
“Ya aku baru tahuketika kau menyebut nama itu, tetapi…” Lianza menjawabnya dengan gugup danmenundukkan kepala
“Kenapa Lianza ? “Tanya El heran
“Ibumu sudah tiadasejak setahun yang lalu akibat penyakit yang telah lama di idapnya” JawabLianza sambil ketakutan jikalau El akan murka terhadapnya
“A.. Apa benar yang kaukatakan Lianza ?” El menatap Lianza sambil menggenggam erat pundak Lianza
“Itu benar” Jawab Lianzadengan gemetar
“Jika memang benarucapanmu itu, bisakah kau tunjukkan jalan menuju tempat persemayaman terakhiribuku, aku ingin melihatnya” paksa El
“Ikuti aku.” JawabLianza menuruti permintaan El
El dan Lianza pun pergimenuju tempat pemakaman ibu dari El. Mereka kesana dengan menunggangi kuda danditemani obor karena waktu sudah malam. Sesampainya disana El pun tak kuasamenahan tangis, ia pun duduk disebelah makam ibunya. Tiba tiba Lianza bertanyasesuatu kepada El