“Tolong.. tooolongg….,” Zalia menjerit meminta pertolongan.
Tak berdaya melawan sejumlah pasukan yang mendatanginya, Zalia pun pasrah mengikuti keinginan mereka untuk dibawa ke istana kerajaan Dungra.
“Apa benar kau bernama Zalia Raxel ?” Tanya Dohard
“Aku tak sudih memakai nama Raxel dibelakang namaku!” Cetus Zalia
“Jadi benar kau adalah anak Raja Dunke, ayo ikut kami ke istana kerajaan Dungra” Balas Dohard
“Bagaimana jika aku menolak ?!” Tanya Zalia
“Jika kamu menolak, akan kupenggal kepala temanmu itu sekarang juga !!” Ancam Dohard sambil menunjuk ke arah El
“Aku tidak akan pernah memaafkanmu !!” Teriak Zalia kepada Dohard tersebut
“Tinggalkan dia , aku akan mengikuti kemauanmu ” Balas Zalia.
Sebelum meninggalkan danau, Zalia menyempatkan untuk melirik El Quent dan berpaling, pergi bersama prajurit Dungra meninggalkan air mata yang jatuh ke bumi.
Hari itu pun menjadi sejarah tragis bagi kerajaan Tavia, karena ditaklukkan oleh kerjaaan Dungra hanya dalam satu malam.