Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... Penulis - consultant, writer, citizen journalist

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyawaku Tersangkut di Daun Randu

16 Mei 2012   05:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:14 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maka berikanlah apa yang kau minta sendiri untuk dijrimu saat ini."

Angin tiba-tiba mengalir deras, menggulung-gulung, dan menghantam, meluluhlantakkan apa saja yang menghalangi jalannya. Kupu-kupu yang mengepak sayapnya itu, terbawa dalam pusaran tebal, berputar tepat di tengahnya. Sayapku koyak, kaki-kaki lentikku patah di setiap persendiannya. Tak mampu lagi sayapmu menahan tubuhku di ujung ranting randu, jatuhlah tubuhku dalam lidah udara yang tak terperikan kecepatannya.

Dan aku menangis, di tengah deru angin itu, karena nyawaku ternyata masih di antar ranting randu, dan tak turut lepas bersama tubuhkku, yang kini sedang berenang dalam pusaran angin, dan entah mengalir ke arah mana.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun