Mohon tunggu...
M Lendri Julian
M Lendri Julian Mohon Tunggu... Penulis - Sedang ber-fiksi. Hubungi aku via do'a

Seorang lelaki dari Purwakarta. Datang untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Monolog Wakil Rakyat

30 September 2019   21:43 Diperbarui: 30 September 2019   21:48 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malik, Marni, dan Muni pun kembali pulang menuju rumah dengan memesan mobil online. "Dasar wakil rakyat. Kata-kata mereka memang penuh dengan omong kosong!" Tiba-tiba Muni bergumam di dalam mobil online pesanan bapaknya. 

"Hmm. Kamu terlalu menghayati akting teman bapak tadi yah? Aktingnya memang bagus. Begitulah seharusnya aktor bekerja." Sahut Malik. 

"Mau akting atau tidak, di panggung pementasan atau di kehidupan nyata, wakil rakyat memang selalu berakting. Dihadapan kamera media massa, mereka akting. Sewaktu kampanye, mereka akting. Ketika di penjara karena korupsi pun, mereka akting menjadi orang yang paling sengsara. Jadi, tidak perlu capek-capek menonton monolog untuk melihat mereka akting."

"Owalah bu. Lihat anakmu, sudah seperti aktor yang sedang melakukan monolog. Haha."

Purwakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun