Mohon tunggu...
Muhammad Khoirun Nizam
Muhammad Khoirun Nizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis

Muhammad Khoirun Nizam adalah seorang pemimpin muda yang penuh semangat, berdedikasi tinggi, dan memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan mahasiswa dan masyarakat. Lahir di Lamongan sampai masa Madrasah Aliyah dan didewasakan di Tulungagung, ia dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, terutama dalam lingkungan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang IMM Tulungagung, sebuah organisasi yang memiliki peran penting dalam pemberdayaan mahasiswa dan penyebaran nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah di kalangan generasi muda. Pendidikan Nizam dimulai di lingkungan pendidikan formal di Tulungagung, di mana ia menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahamtullah (UIN SATU) Tulungagung. Selama di UIN SATU, Nizam menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan pengembangan diri, serta aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Keaktifannya di organisasi mahasiswa semakin memantapkan dirinya untuk terlibat dalam dunia sosial dan kepemimpinan. Sebagai Ketua PC IMM Tulungagung, Nizam memimpin berbagai program yang berfokus pada peningkatan kualitas intelektual, sosial, dan spiritual para mahasiswa. Ia memiliki visi untuk menciptakan generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial dan mampu berkontribusi nyata bagi perubahan positif di masyarakat. Selain kecakapannya dalam kepemimpinan, Nizam juga dikenal dengan sikapnya yang rendah hati, peduli terhadap sesama, dan selalu berusaha untuk menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Dengan nilai-nilai Islam yang kuat, ia terus berupaya memajukan Muhammadiyah melalui inovasi dan pendekatan yang relevan dengan zaman. Nizam berharap bahwa melalui perjuangannya di IMM dan kontribusinya kepada masyarakat, ia dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi kemajuan bangsa, terutama dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IMM: Kesadaran Rapuh Mahasiswa Runtuh (BAB I)

15 Juli 2024   19:33 Diperbarui: 19 Juli 2024   10:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Budaya Populer: Budaya populer yang seringkali mempromosikan materialisme, hedonisme, dan individualisme dapat memicu krisis identitas dan kehilangan arah pada mahasiswa. Hal ini membuat mahasiswa terjebak dalam gaya hidup yang konsumtif dan tidak peduli dengan orang lain.

Lemahnya Peran Keluarga dan Masyarakat: Keluarga dan masyarakat yang kurang memberikan perhatian dan dukungan kepada mahasiswa dapat membuat mereka merasa kehilangan arah dan tujuan hidup. Hal ini dapat menyebabkan mahasiswa mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri.

Materialisme dan Hedonisme: Jerat Generasi Muda

Materialisme dan hedonisme merupakan dua ideologi yang berbahaya bagi generasi muda. Materialisme menekankan pada pentingnya harta benda dan kekayaan, sedangkan hedonisme menekankan pada kesenangan dan kenikmatan sesaat. Kedua ideologi ini dapat menjerumuskan mahasiswa ke dalam perilaku yang tidak terpuji, seperti korupsi, penipuan, dan penyalahgunaan narkoba.

Materialisme dapat membuat mahasiswa menjadi rakus dan tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Mereka selalu ingin memiliki lebih banyak harta benda dan kekayaan, bahkan dengan cara yang tidak halal. Hal ini dapat menyebabkan mereka terlibat dalam korupsi, penipuan, dan pencurian.

Hedonisme dapat membuat mahasiswa menjadi terobsesi dengan kesenangan dan kenikmatan sesaat. Mereka selalu mencari cara untuk bersenang-senang, tanpa peduli dengan konsekuensinya. Hal ini dapat menyebabkan mereka terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan perilaku berisiko lainnya.

Lemahnya Nilai-nilai Moral dan Pancasila

Nilai-nilai moral dan Pancasila merupakan fondasi penting bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai ini mengajarkan kita tentang kejujuran, keadilan, gotong royong, dan toleransi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, nilai-nilai ini mengalami kemerosotan. Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus korupsi, intoleransi, dan kekerasan di masyarakat.

Lemahnya nilai-nilai moral dan Pancasila dapat berdampak negatif pada mahasiswa. Hal ini dapat membuat mereka menjadi tidak jujur, tidak adil, tidak peduli dengan orang lain, dan mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian.

Apatisme Politik dan Sosial: Hilangnya Semangat Juang

Kekecewaan terhadap Politik: Kekecewaan terhadap politisi dan partai politik yang korup dan tidak amanah dapat membuat mahasiswa enggan terlibat dalam politik. Mereka merasa bahwa politik adalah dunia yang kotor dan penuh dengan kebohongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun