Sambil mengelap meja dengan kain berwarna putih lusuh itu. Mbak mawar melanjutkan cerita tragisnya ini.
"Singkat cerita, setelah bapak saya meninggal, saya minta cerai kepada mantan suami saya. Dia pun menceraikan saya, dan akhirnya saya pun kembali ke Jawa."
Mendengar kisah Mbak Mawar yang pilu, aku hanya bisa terdiam membisu. Aku tidak menyangka dia setegar itu. Entah hanya perasaanku saja atau memang begitu kenyataannya, aku merasa wajah Mbak Mawar menjadi lebih legowo setelah bercerita.
Dalam hatiku berbisik, "Dia semakin mempesona. Tegar. Nilai plus untuk Mbak Mawar. Sungguh aku semakin mengaguminya."
(Magelang. Agustus 2019)