Mohon tunggu...
Khasbi
Khasbi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Cerita Kehidupan

Mahasiswa IAINU Kebumen. Suka membaca, menulis dan diskusi. Penyuka wacana kritis yang progresif-revolusioner. Aktif di organisasi PMII dan juga salah satu penggagas Institut Literasi Indonesia (ILI).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Angkringan Mbak Mawar

29 Agustus 2019   10:36 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sambil mengelap meja dengan kain berwarna putih lusuh itu. Mbak mawar melanjutkan cerita tragisnya ini.

"Singkat cerita, setelah bapak saya meninggal, saya minta cerai kepada mantan suami saya. Dia pun menceraikan saya, dan akhirnya saya pun kembali ke Jawa."

Mendengar kisah Mbak Mawar yang pilu, aku hanya bisa terdiam membisu. Aku tidak menyangka dia setegar itu. Entah hanya perasaanku saja atau memang begitu kenyataannya, aku merasa wajah Mbak Mawar menjadi lebih legowo setelah bercerita.

Dalam hatiku berbisik, "Dia semakin mempesona. Tegar. Nilai plus untuk Mbak Mawar. Sungguh aku semakin mengaguminya."

(Magelang. Agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun