Mohon tunggu...
Khasbi
Khasbi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Cerita Kehidupan

Mahasiswa IAINU Kebumen. Suka membaca, menulis dan diskusi. Penyuka wacana kritis yang progresif-revolusioner. Aktif di organisasi PMII dan juga salah satu penggagas Institut Literasi Indonesia (ILI).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa di Tengah Gempuran Terorisme dan Radikalisme

29 Juli 2019   20:01 Diperbarui: 30 Juli 2019   07:56 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara bertuhan. Pancasila adalah manifestasinya. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat bertuhan. Dalam bertuhan, masyarakat Indonesia dinaungi oleh Pancasila. Dari logika implisit itu kita bisa berkesimpulan bahwa; Tuhan masyarakat Indonesia adalah sama.

Lalu, masyarakat Indonesia itu siapa saja? Iya kita semua. Termasuk mereka yang berpaham 'terorisme dan radikalisme'.

Dari kesimpulan itu, kita bisa menemukan sebuah solusi lebih lemah lembut dari solusi Kemenrestekdikti. Apa itu? Mendoakan orang yang terpapar terorisme dan radikalisme supaya mendapat hidayah (pencerahan dari Tuhan). Iya, hanya berdo'a. Kita semua masih punya Tuhan, kok!

Coba bayangkan saja, seluruh masyarakat Indonesia memberondong Tuhan dengan do'a? Apakah Tuhan tidak akan 'welas asih' pada kita? Apakah Tuhan akan membiarkan mahluknya bersedih karena tak terkabul do'anya? Jadi, mari bersama-sama berdo'a pada Tuhan supaya orang yang terpapar terorisme dan radikalisme sadar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun