Gerakan kedermawanan dimotori berbagai lembaga dan masjid-masjid visoner seperti Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang menginspirasi bagaimana masjid dikembangkan sebagai pusat peradaban dan pusat ekonomi jamaah. Masjid menjadi embrio untuk pemberdayaan umat yang lebih masif lagi, sehingga etos kedermawanan menjadi modal social yang sangat bagus.
Gerakan social interprenuership terus bergerak menjadi etos kerelawanan, kepedulian, filantropi. Orang yang terjun ke dunia kerelawanan merasakan hati dan pikirannya menjadi tenang, dampak sosial yang dirasakan menjadi etos social yang tinggi. Merasakan hati dan pikiran tenang, penuh kebermaknaan hidup karena membantu mereka yang membutuhkan.Â
Orang merasa bahagia dapat berbagi, orang lain terbantu, sekalipun bantuan tersebut sepele, sederhana, mudah dilakukan banyak orang. Merasakan power of giving merasuk dalam sanubari dan jiwa raganya, menjadi bermaknaan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H