Terima kasih ayah engkau telah tunjukkan pendidikan terbaik di pesantren, Aku mengenal kebhinekaan sahabat dari berbagai pulau di Nusantara bahkan ada beberapa teman dari Manca Negara, belajar kesantunana, belajar kemandirian, belajar ketawadhu'an, belajar kedisiplinan shalat lima waktu, belajar life skill berbagai keterampilan dan kemampuan berpikir dan kreativitas. kemampuan public speaking pidato Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dengan muhadharah, tasji'ul lughoh, conversation, mahfuhat kata-kata magic yang mampu memompa semangat juang man jadda wa jada- barang siapa yang bersungguh-sungguh ia akan mendapatkan.
Kita banyak hikmah di pesantren, dimbimbing para guru asatidz yang luas ilmu dan pengalamannya, kita belajar kepanduan lewat pramuka, kita belajar bela diri dengan ekstra yang diajarkan dan berbagai skill untuk bisa eksis di masa yang akan datang.
Pesantren telah terbukti melahirkan para pejuang bangsa, telah banyak para santri yang gugur di medan perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga layak kita rayakan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 1945.
Ahad, 12 Juni 1989
Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H