Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Yuk Tegakkan Shalat Kunci Kebahagiaan

31 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 31 Maret 2023   07:02 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 
Oleh Muhammad Julijanto

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah anugerahkan berbagai nikmat kepada kita sekalian, terbukti kita bisa bangun dan menunaikan berbagai aktivitas.  Nikmat ini dapat kita daya upayakan untuk meraih kemuliaan kehidupan dunia dan keselamatan di akhirat kelak.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada uswatuh khasanah baginda Rasulullah Muhammad Saw sang teladan agung yang ajaran dan akhlaknya menjadi refensi perilaku kehidupan manusia. Barang siapa yang meneladani akhlaknya menjadi garansi kehidupan dunia akan makin baik dan demikian kehidupan akhiratnya meraih keselamatan.

Marilah kita saling berwasiat iman dan takwa kepada Allah Swt. Takwa merupakan solusi setiap masalah yang dihadapi manusia, dengan takwa masalah seberat apapun dihadapi manusia menjadi happy ending, akhirnya menjadi bahagia buahnya. Iman dan takwa yang benar akan menyelamatkan manusia dari jurang kemusnahan dan kepunahan kehidupan.

Shalat tiang agama

Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, "Yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka akan baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak maka akan rusak pula seluruh amal perbuatannya."

Dalam riwayat yang lain pun disebutkan: "Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, dia akan beruntung (dalam sebuah riwayat disebutkan dia akan berhasil). Dan jika shalatnya rusak, dia akan gagal dan merugi." (HR Thabrani).

Saking pentingnya keberadaan shalat, perintah ini diletakkan sebagai rukun Islam kedua setelah syahadat.

Jika syahadat adalah fondasi, shalat adalah tiangnya. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikan shalat maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam). Dan barang siapa meninggalkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu." (HR Baihaqi).

Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar

Sungguh, tak ada alasan apa pun bagi kita hamba-Nya untuk meninggalkan shalat fardhu lima waktu. Dalam kondisi dan situasi apa pun, shalat wajib harus tetap dijalankan. Mari kita lihat di sekeliling kita, bagaimana shalat sudah tidak menjadi ibadah istimewa.

Ia hanya pelengkap pekerjaan. Buktinya, setiap ada panggilan azan berkumandang, kita tetap tak bergeming, abai dan terus melanjutkan pekerjaan, baik di rumah maupun di kantor atau di tempat usaha. Tetap melanjutkan main game dan lain-lain.

Fakta ini, memberikan sinyal bahwa shalat fardhu lima waktu belum menjadi kebutuhan laiknya makanan pokok. Jika tak dimakan maka ia akan lapar dan ujungnya sakit. Artinya, jika kita tak menjalankan shalat maka ujungnya pun akan sakit. sakit dalam kehidupannya. Berupa hati yang keras, kata-kata yang kotor, dan perbuatan yang keji dan mungkar. Padahal, jelas disebutkan dalam Alquran bahwa shalat mampu mencegah perbuatan keji dan munkar (QS al-Ankabuut: 45).

Dari sinilah terlihat betul keajaiban shalat. Belum lagi kalau kita baca dalam Alquran surah al-Mu'minun ayat 1-11. Sungguh, shalat yang benar akan menjadi jaminan sukses seseorang. Karena itu, melalui tulisan ini saya mengajak kepada seluruh umat Islam Kompasianers untuk menegakkan shalat. Tidak hanya sekadar menjalankan, tapi mendirikan shalat fardhu lima waktu, di manapun, kapanpun, sesibuk apapun aktivitas kita, shalat on the right track tidak boleh ditinggalkan.

Shalat yang pertama akan dihisab pada hari kiamat

At Thabrani meriwayatkan Nabi Saw menjelaskan bahwa shalat merupakan amal manusia yang akan dihisab pertama di akhirat.

Apa maknanya menegakkan shalat? Pertama, kalau shalat dipahami sebagai kegiatan rutin, shalat kita tidak akan berbekas. Terasa biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Dengan bahasa lain, shalatnya sekadar ibadah penggugur kewajiban semata. Akibatnya, shalat dilakukan, maksiat pun terus berjalan. Ini fenomena yang sering kita lihat di sekitar kita. Maka shalat yang kita lakukan harus mampu merubah yang negatif menjadi postif dengan menunaikannya sepenuh hati.

Kedua, shalat berjamaah harus menjadi kekuatan umat. Barisan shalat yang lurus dan rapat memberikan pesan bahwa umat tidak boleh bercerai-berai, harus terus bersatu, satu sama lainnya. Cara paling mudah agar umat bisa bersatu adalah kesediaan untuk saling mengalah satu sama lainnya.

Tidak merasa lebih hebat, lebih kaya, lebih berpengalaman dan lebih-lebih segalanya. Sulitnya umat Islam bersatu karena shalatnya hanya sebatas ibadah ritual dan gugur kewajiban.

Sudah saatnya kita mendirikan shalat yang benar. Zaman boleh berubah, tapi shalat jangan sampai ditinggalkan, apa pun dan bagaimana pun kondisinya. Kalau cara ini kita lakukan, keajaiban shalat bisa menjadi prasyarat keberhasilan seseorang dalam hidup dan kehidupan.

Shalat Jumat di Masjid Sabilun Najwa Pantura. Dokpri.
Shalat Jumat di Masjid Sabilun Najwa Pantura. Dokpri.

Pembeda orang beriman dan non muslim

Shalat telah menjadi pembeda bagi umat Islam dengan umat yang lain. Islam mengatur tata cara ibadah secara sempurna dari bersuci, batalnya wudu, bacaan shalat hingga selesai, semua bersumber dari Al Qur'an dan hadis. Ibadah diatur secara tertib. Bukan budaya yang dibuat manusia, tetapi bersumber dari tata cara yang dilakukan Nabi Saw. Shallu kama ra'aitumuni usholli, shalatlah sebagaimana aku mengerjakan shalat.

Shalat menjadi mi'rajul mukminin bertemu dan berdialog dengan Allah Swt

Nabi Muhammad Saw menerima wahyu Shalat melalui peristiwa isra' mi'raj perjalanan spiritual dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem, setelah dibersihkan jiwa dan raganya, naik ke Sidratul Muntaha langit tujuh menerima wahyu Shalat lima waktu. Awalnya menerima perintah Allah Swt shalat 50 kali dalam sehari semalam, bertemu dan berdialog dengan para nabi terdahulu, hingga akhirnya menerima wahyu shalat lima waktu yang menjadi kewajiban kita dalam sehari semalam, Subuh, Dhuhur, Asyar, Maghrib, Isya. Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Rajab, lima tahun sebelum hijrah.

Shalat lima waktu sebagai kafarat dosa yang dilakukan antara shalat satu ke shalat berikutnya

Hukum lima salat tersebut adalah fardu 'ain bagi setiap mukalaf, yaitu orang Islam yang balig dan berakal. Tidak hanya itu, salat bahkan merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Rasulullah saw. menyebutnya sebagai tiang agama yang mesti ditegakkan oleh semua muslim. Dalam hadis lain yang diriwayatkan ath-Thabrani, Nabi saw. juga menjelaskan bahwa salat merupakan amal manusia kali di yang akhirat akan kelak.dihisabpertama Demikianpentingnyakedudukan salat dalam Islam hingga Nabi saw. bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmizi, "Perbedaan antara kami (orang-orang Islam) dan mereka (orang-orang kafir) adalah salat.

Siapa pun yang meninggalkannya, maka ia sungguh telah kafir (tidak mensyukuri nikmat)." Menurut para ulama, tidak semua orang yang meninggalkan salat benar-benar menjadi kafir, selama ia masih mengakui. kewajiban shalat. Tetapi, orang yang meninggalkan shalat sangat dekat dengan kekafiran, sebab shalat merupakan pembeda lahiriah paling penting antara orang muslim dan kafir. Karena itulah, dalam keadaan apa pun, selama masih bernyawa dan memiliki kesadaran, seorang mukalaf tidak pernah terlepas dari kewajiban melaksanakan shalat. Hanya perempuan haid dan nifas saja yang tidak dikenai kewajiban melaksanakan shalat.

Shalat merupakan ibadah lahiriah yang paling utama. Nabi saw. pernah ditanya oleh sahabat, "Ibadah apakah yang paling disukai Allah?? Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Sahabat tadi bertanya lagi "Kemudian apa lagi?" Naba saw. menjawab, "Berbakti Lepada orang tua.? la bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." (H.R. Bukhari).

Di dalam shalat terkandung banyak sekali hikmah. Hikmah terbesamya tentu saja adalah mengingat Allah dan berkomunikasi langsung dengan-Nya, seperti disebut dalam Surah ar-Ra'd [13] ayat 28, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.?

Hikmah lain yang tidak kalah penting disebutkan dalam Al-Qur'an Surah al-'Ankabut [29] ayat 45, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar" Dengan melakukan salat secara baik dan teratur, seorang muslim selalu memperbarui janjinya kepada Allah, lima kali dalam sehari semalam. la juga terus diingatkan bahwa segala tindak-tanduknya selalu berada di bawah pengawasan Allah. Dengan kesadaran yang terus diulang dan diperbarui semacam ini, kemungkinan untuk secara sengaja melakukan kemungkaran tentunya makin kecil. Kalaupun sesekali seorang muslim tergelincir melakukan perbuatan dosa, maka shalat itulah yang akan menghapusnya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw, mengibaratkan shalat layaknya sungai yang mengalir di depan pintu rumah seseorang, dan tiap hari ia mandi di sungai itu sebanyak lima kali Nabi saw. lalu bertanya, "Apakah menurut kalian masih tersisa kotoran di tubuh orang itu?" (H.R. Bukhari).

Hikmah shalat lainnya adalah latihan disiplin dini dan pengaturan manajemen waktu Shalat merupakan ibadah yang ditetapkan waktunya. Artinya, shalat tidak boleh dilaksanalkan sebelum tiba masanya, tetapi juga tidak dibenarkan dikerjakan setelah waktunya lewat. Dengan demikian, seorang muslim dilatih untuk berdisiplin dan melaksanakan tugas tepat pada waktunya.

Selain itu, shalat juga merupakan simbol kesatuan dan kesetaraan umat Islam di seluruh dunia. Tidak pandang suku, bangsa, bahasa, dan kedudukan sosial, seluruh muslim mengerjakan shalat dengan cara yang sama, dengan bacaan yang sama, menyembah Tuhan yang sama dan menghadap kiblat yang sama. Saat mengerjakan shalat, seorang muslim akan menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari se buah rombongan besar orang yang tengah menghadap Tuhan. Kesadaran semacam ini akan lebih kuat dan terasa jika shalat dilaksanakan bersama-sama. Karena itulah, shalat berjamaah sangat dianjurkan dalam Islam.

Sebagai komunikasi langsung manusia dengan Tuhan, shalat tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan. Ada syarat-syarat tertentu yang mesti dipenuhi agar salat menjadi sah. Pertama, masuknya waktu shalat. Untuk mengetahui masuknya waktu shalat, seseorang dapat memerhatikan berbagai tanda, baik tanda alam seperti matahari, mega, dan fajar, maupun tanda lainnya seperti azan dan jam. Kedua, suci dari hadas kecil dan besar. Ketiga, suci dari najis, baik pada badan, pakaian, maupun tempat salat. Keempat, menutup aurat menggunakan bahan yang dapat menghalangi tampaknya warna kulit. Kelima,menghadap kiblat, yaitu arah Ka'bah. Keenam, menghindari hal-hal yang membatalkan shalat. Selain itu, Mazhab Syafii menambahkan syarat ketujuh, yaitu mengetahui rukun dan sunah shalat agar seseorang tidak tersalah meninggalkan salah satu rukun tersebutkarena menganggapnya sunah (Indi Aunullah, 2008).

Kesimpulan

  • Shalat tiang agama
  • Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar
  • Pembeda orang beriman dan non muslim
  • Shalat yang pertama akan dihisab pada hari kiamat
  • Shalat menjadi mi'rajul mukminin bertemu dan berdialog dengan Allah Swt
  • Shalat lima waktu sebagai kafarat dosa yang dilakukan antara shalat satu ke shalat berikutnya
  • Yuk kita shalat untuk hidup yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun