Mohon tunggu...
Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Yuk Tegakkan Shalat Kunci Kebahagiaan

31 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 31 Maret 2023   07:02 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shalat telah menjadi pembeda bagi umat Islam dengan umat yang lain. Islam mengatur tata cara ibadah secara sempurna dari bersuci, batalnya wudu, bacaan shalat hingga selesai, semua bersumber dari Al Qur'an dan hadis. Ibadah diatur secara tertib. Bukan budaya yang dibuat manusia, tetapi bersumber dari tata cara yang dilakukan Nabi Saw. Shallu kama ra'aitumuni usholli, shalatlah sebagaimana aku mengerjakan shalat.

Shalat menjadi mi'rajul mukminin bertemu dan berdialog dengan Allah Swt

Nabi Muhammad Saw menerima wahyu Shalat melalui peristiwa isra' mi'raj perjalanan spiritual dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem, setelah dibersihkan jiwa dan raganya, naik ke Sidratul Muntaha langit tujuh menerima wahyu Shalat lima waktu. Awalnya menerima perintah Allah Swt shalat 50 kali dalam sehari semalam, bertemu dan berdialog dengan para nabi terdahulu, hingga akhirnya menerima wahyu shalat lima waktu yang menjadi kewajiban kita dalam sehari semalam, Subuh, Dhuhur, Asyar, Maghrib, Isya. Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Rajab, lima tahun sebelum hijrah.

Shalat lima waktu sebagai kafarat dosa yang dilakukan antara shalat satu ke shalat berikutnya

Hukum lima salat tersebut adalah fardu 'ain bagi setiap mukalaf, yaitu orang Islam yang balig dan berakal. Tidak hanya itu, salat bahkan merupakan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Rasulullah saw. menyebutnya sebagai tiang agama yang mesti ditegakkan oleh semua muslim. Dalam hadis lain yang diriwayatkan ath-Thabrani, Nabi saw. juga menjelaskan bahwa salat merupakan amal manusia kali di yang akhirat akan kelak.dihisabpertama Demikianpentingnyakedudukan salat dalam Islam hingga Nabi saw. bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmizi, "Perbedaan antara kami (orang-orang Islam) dan mereka (orang-orang kafir) adalah salat.

Siapa pun yang meninggalkannya, maka ia sungguh telah kafir (tidak mensyukuri nikmat)." Menurut para ulama, tidak semua orang yang meninggalkan salat benar-benar menjadi kafir, selama ia masih mengakui. kewajiban shalat. Tetapi, orang yang meninggalkan shalat sangat dekat dengan kekafiran, sebab shalat merupakan pembeda lahiriah paling penting antara orang muslim dan kafir. Karena itulah, dalam keadaan apa pun, selama masih bernyawa dan memiliki kesadaran, seorang mukalaf tidak pernah terlepas dari kewajiban melaksanakan shalat. Hanya perempuan haid dan nifas saja yang tidak dikenai kewajiban melaksanakan shalat.

Shalat merupakan ibadah lahiriah yang paling utama. Nabi saw. pernah ditanya oleh sahabat, "Ibadah apakah yang paling disukai Allah?? Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Sahabat tadi bertanya lagi "Kemudian apa lagi?" Naba saw. menjawab, "Berbakti Lepada orang tua.? la bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." (H.R. Bukhari).

Di dalam shalat terkandung banyak sekali hikmah. Hikmah terbesamya tentu saja adalah mengingat Allah dan berkomunikasi langsung dengan-Nya, seperti disebut dalam Surah ar-Ra'd [13] ayat 28, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.?

Hikmah lain yang tidak kalah penting disebutkan dalam Al-Qur'an Surah al-'Ankabut [29] ayat 45, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar" Dengan melakukan salat secara baik dan teratur, seorang muslim selalu memperbarui janjinya kepada Allah, lima kali dalam sehari semalam. la juga terus diingatkan bahwa segala tindak-tanduknya selalu berada di bawah pengawasan Allah. Dengan kesadaran yang terus diulang dan diperbarui semacam ini, kemungkinan untuk secara sengaja melakukan kemungkaran tentunya makin kecil. Kalaupun sesekali seorang muslim tergelincir melakukan perbuatan dosa, maka shalat itulah yang akan menghapusnya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw, mengibaratkan shalat layaknya sungai yang mengalir di depan pintu rumah seseorang, dan tiap hari ia mandi di sungai itu sebanyak lima kali Nabi saw. lalu bertanya, "Apakah menurut kalian masih tersisa kotoran di tubuh orang itu?" (H.R. Bukhari).

Hikmah shalat lainnya adalah latihan disiplin dini dan pengaturan manajemen waktu Shalat merupakan ibadah yang ditetapkan waktunya. Artinya, shalat tidak boleh dilaksanalkan sebelum tiba masanya, tetapi juga tidak dibenarkan dikerjakan setelah waktunya lewat. Dengan demikian, seorang muslim dilatih untuk berdisiplin dan melaksanakan tugas tepat pada waktunya.

Selain itu, shalat juga merupakan simbol kesatuan dan kesetaraan umat Islam di seluruh dunia. Tidak pandang suku, bangsa, bahasa, dan kedudukan sosial, seluruh muslim mengerjakan shalat dengan cara yang sama, dengan bacaan yang sama, menyembah Tuhan yang sama dan menghadap kiblat yang sama. Saat mengerjakan shalat, seorang muslim akan menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari se buah rombongan besar orang yang tengah menghadap Tuhan. Kesadaran semacam ini akan lebih kuat dan terasa jika shalat dilaksanakan bersama-sama. Karena itulah, shalat berjamaah sangat dianjurkan dalam Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun