Hampir semua media dipenuhi berbagai spekulasi yang liar, terutama karena muncul klaim dari keluarga korban yang terbunuh, bahwa mereka memiliki berbagai foto & video kondisi jenazah korban yang seperti ada luka-luka yang tidak dijelaskan dengan gamblang oleh kepolisian sebelumnya. Keluarga korban mendesak kepolisian untuk mengungkap sebab terjadinya luka-luka itu.
Media pun kemudian merinci beberapa luka itu dan masyarakatpun berspekulasi, bahwa itu adalah luka-luka penyiksaan. Jika benar kondisi jenazah korban seperti itu, maka mungkin sekali pelakunya atau otak dari pembunuhan ini memiliki ciri personality yang merupakan gabungan 3 personality seperti sudah disebut di atas, yaitu machiavellianism, narcissism, dan psychopathy.
Psychopathy, karena pelakunya bisa bertindak kejam dalam pekerjaannya. Seseorang dengan psychopathy tak memiliki empathy (kemampuan merasakan penderitaan orang lain), sehingga ia bisa melakukan kekejaman penyiksaan atau pembunuhan yang tak terbayangkan oleh orang normal, bahkan ia mampu menikmati apa yang dilakukannya itu.
Machiavellianism, karena terjadi di rumah seorang yang memiliki ranking tinggi di kepolisian yang seharusnya kasus ini menjadi lebih cepat diungkap, bukan malah menghalangi pengungkapannya sebagaimana diberitakan oleh berbagai media. Rangking tinggi yang dimilikinya tentu berarti ia punya segudang prestasi dan kehormatan, atau kemuliaan, namun apa yang disuguhkan ke media malah mengoyak citra itu atau malah mungkin mengungkap adanya karakter manipulatif.
Narcissism, perbuatan kejam (penyiksaan & pembunuhan) menggambarkan pelakunya adalah seorang yang terluka jiwanya. Narcissist adalah orang yang sebenarnya emosinya rapuh, terutama jika kehormatannya dilukai, misalnya ada orang yang menghianatinya atau menghinanya. Dalam kondisi emosi yang berantakan, ia tidak mampu lagi untuk bertindak waras. Narcissist membutuhkan puja-puji dari orang-orang sekelilingnya melebihi takaran normal. Ia merasa yakin sangat hebat, pintar, atau mulia, sehingga ia menjadi rapuh, mudah terluka jika ada orang dekatnya yang meragukan itu semua.
Semoga peristiwa ini segera diungkap oleh yang berwenang agar citra kepolisian tidak tercemar oleh ulah satu atau sekelompok orang.
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H