Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Luhut BP Bertemu Elon Musk? Angin Segar atau Bencana?

4 Mei 2022   15:36 Diperbarui: 20 Juli 2022   19:28 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang sangat aneh, jika Elon meninggalkan organisasi (OpenAI) yang misi utamanya: Our mission is to ensure that artificial general intelligence benefits all of humanity.

OpenAI adalah perusahaan nirlaba yang ingin mengembangkan kecerdasan buatan yang bersahabat dan dapat menguntungkan manusia secara keseluruhan. Para pendirinya terdorong oleh ketakutan mereka akan kemungkinan bahwa kecerdasan buatan dapat mengancam keberadaan manusia.

AI yang masih embrio itu, ternyata sudah punya peran dalam pengembangan super computer. Jadi kita bisa melihat pengembangan AI & super computer ini sangat saling mempengaruhi satu dan lainnya.  Setidaknya setiap 6 bulan keduanya dilaporkan bertambah sangat kuat (artinya juga bertambah sangat cepat, namun energi dan space yang dibutuhkan bertambah kecil)

Beberapa ahli memprediksi, bahwa AI dan super computer akan memiliki peran yang sangat besar dalam peradaban manusia hanya dalam hitungan 2 dekade saja. Artinya semua yang masih hidup saat ini (bukan generasi selanjutnya), akan melihat hasil dari perkembangan AI & super computer itu.

Namun Elon tidak terlibat di sana, padahal AI & super computer adalah salah satu dari persoalan dunia yang utama yang harus menjadi perhatian semua orang, apalagi para pengusaha besar.

Elon juga tidak terlibat dalam persoalan dunia yang utama lainnya, yaitu climate change atau global warming. Bagaimana bisa? Tentu kita mendengar klaim Elon soal peran mobil listrik untuk menurunkan emisi karbon. Masyarakat awam tentu menyangka klaim Elon itu benar, namun para ahli menunjukkan berapa banyak mobil listrik yang diproduksi Elon, jika harga mobil listriknya relatif mahal?

Para ahli pun melanjutkan pertanyaannya: berapa besar jejak karbon yang diciptakan oleh mobil Tesla? Istilah jejak karbon ini sudah lama populer, yaitu jejak yang dihasilkan suatu produk, termasuk produk yang kita sebut produk organik, seperti sayuran, buah, dan lainnya, apalagi produk dari industri besar seperti yang dihasilkan Tesla.

Jadi, Tesla ternyata menurut para ahli, bukan solusi dari persoalan climate change atau global warming.

Lalu klaim Elon yang lain juga harus dipertanyakan, soal space coloni di luar Bumi, juga perjalanan ke planet Mars. Jawaban dari pertanyaan ini telah dijawab di beberapa paragraf sebelumnya soal AI & super computer. Konsep space coloni atau yang semacam itu yang lebih sophisticated akan diberikan segera setelah AI betul-betul tercipta. 

Otak manusia memiliki keterbatasan untuk menemukan konsep terbaik soal space coloni atau yang semacam itu, apalagi otak Elon yang diragukan kapasitasnya oleh para ahli.

Elon juga tidak memberi solusi pada persoalan dunia yang lain, misalnya ancaman perang nuklir. Ia bahkan bagian dari ancaman bagi kemanusiaan yang disebut dengan istilah "melebarnya polarisasi politik di mana-mana di seluruh dunia". Ancaman ini disebabkan oleh medsos. Ancaman ini bahkan sudah disebut bisa menjadi pemicu perang nuklir dan perang dunia ketiga.

Betul Elon pernah menyarankan agar masyarakat untuk meninggalkan medsos, karena berbahaya, namun Elon adalah seorang pengguna medsos yang aktif di Twitter. Bahkan Elon baru-baru ini dikabarkan akan "membeli" Twitter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun