Ya! Lagi-lagi saya menulis soal stres, padahal orang-orang sudah tahu bahwa stres itu buruk, stres itu harus dihindari, stres itu harus diturunkan, dan lain-lain.
Apa betul kita sudah tahu apa itu stres? Berikut ini adalah daftar fakta seputar stres yang kebanyakan orang kurang tahu.
Selain pandemi yang memicu stres, kita tahu peradaban manusia sekarang sedang memasuki babak baru, yaitu babak technological disruption. Ini juga tentu saja memicu stres baru.
Ya, perkembangan teknologi semakin cepat atau pesat sekali. Satu teknologi memicu berkembangnya teknologi lainnya. Begitu seterusnya. Kabar buruknya adalah: sudah ada risetnya mengenai ini, bahwa itu memicu stres.
Jika kita rajin mengikuti perkembangan teknologi di dunia, sekarang sudah diciptakan satu mesin (sebut saja begitu) yang disebut GPT-3 yang bisa diaplikasikan untuk hampir semua pekerjaan yang biasa dilakukan manusia, dari menjawab pertanyaan yang biasanya diajukan ke dokter, menulis copy writing hingga menulis karya fiksi, termasuk menulis puisi. Bahkan juga menyusun website yang lengkap dengan gambar dan isinya berupa berbagai artikel yang ditulis oleh GPT-3 sendiri.
Kemampuan GPT-3 yang disebut mendekati kecerdasan manusia ini menggunakan unsur Artificial Intelligence di dalamnya. GPT-3 bisa menulis surat kontrak atau surat kesepakatan hukum berdasar hukum yang berlaku di satu wilayah hukum. Padahal itu biasanya dikerjakan oleh mereka yang sudah belajar hukum bertahun-tahun. Yang membuat bergidik adalah GPT-3 mampu menulis coding untuk menyempurnakan GPT selanjutnya yang lebih advanced. GPT-3 adalah model terakhir dari beberapa model GPT sebelumnya (yang dicapai hanya dalam kurun waktu kurang dari 1 dekade saja). Dan GPT-4 dikabarkan akan segera diluncurkan.
Itu sebabnya technological disruption ini sudah sering disebut oleh banyak pemikir atau filsuf dunia sebagai sesuatu yang bisa  menghasilkan tingkat stres yang mengkuatirkan, karena menjadi sebuah persoalan global.
Bagaimana tidak? Technological disruption sudah menghilangkan beberapa bidang pekerjaaan dan masih akan terus menghilangkan bidang pekerjaan yang lainnya. Apa yang kita pelajari selama ini di sekolah dan di universitas tiba-tiba tidak relevan dengan perubahan yang terjadi dan tidak relevan untuk masa depan yang dekat. Kita harus terus selalu bersiap menghadapi misalnya bidang pekerjaan/profesi baru yang tidak kita ketahui sebelumnya.
Pasti stres, bukan?
Pemicu Stres
Lebih dalam mengenai pemicu stres bisa dilihat di video lain atau tulisan lain dari Komunitas Membangun Positivity (klik di sini).