Apa penyebab cepat berakhirnya? Kebanyakan ahli berpendapat tidak adanya vaksin saat itu membuat herd immunity lebih cepat tercapai, namun dengan mengorbankan 50 juta orang di seluruh dunia, bahkan mereka yang muda dan sehat. Di pulau Jawa sendiri dilaporkan ada 2 juta orang mati karena pandemi Spanish Flu. Sementara itu tidak ada informasi yang pasti tentang jumlah korban di pulau lain.
Sekarang kita memiliki vaksin, dan berbagai obat-obatan lain untuk mengatasi gejala yang menyertai COVID-19. Itu belum termasuk berbagai vitamin, atau berbagai booster macam-macam.Â
==o==
PANDEMI & SAINS
Â
Setidaknya sudah 3 dekade terakhir sebuah sains baru berkembang amat pesat, yaitu neuroscience. Sains ini mengkaji fungsi otak dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan kita, termasuk juga kesehatan tubuh, bahkan juga immune system.
Siapa sangka, sains menemukan: saat fungsi otak berjalan dengan baik, maka immune system pun ikut meningkat dalam menghadapi berbabagai macam penyakit, termasuk COVID-19.
Komunitas Membangun Positivity sejak September 2019 telah mempromosikan apa yang telah ditemukan oleh sains itu.
Positivity adalah sebuah kondisi otak saat berfungsi maksimal, yang kemudian berakibat immune system pun juga ikut menjadi maksimal, sehingga menjadi modal yang bagus dalam menghadapi pandemi sekarang ini yang masih akan panjang berakhirnya.
Meski apa yang ditemukan sains ini bukan terlalu baru, namun nampaknya sulit untuk mempopulerkannya sebagai cara ilmiah untuk mendongkrak immune system dalam menghadapi ancaman COVID-19. Jika kita lihat di berbagai media, tetap saja cara mendongkrak immune system terus dibanjiri dengan cara lama, bukan yang baru.