Pada anak-anak, gangguan kesehatan mental, terutama yang membutuhkan penanganan ahli, harus menjadi perhatian, karena anak-anak yang kesehatan mentalnya terganggu akan mempengaruhinya untuk waktu yang lama hingga di masa dewasanya kelak.
Bagaimanapun laporan yang komprehensif ini memiliki kekurangan, yaitu laporan ini tiap tahun tidak pernah dilengkapi dengan panduan lengkap bagi berbagai pemerintah di dunia tentang bagaimana memiliki cara efektif dalam meningkatkan happiness di masyarakat. Itu sebabnya sejak tahun 2017, 2018 dan 2019, Global Happiness Council menerbitkan satu panduan: Global Happiness and Well-Being Policy Report.
Tahun 2018 lalu kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro ikut hadir dalam dalam peluncuran panduan ini di World Government Summit di Dubai. Sayangnya gaung dari topik ini tak muncul di tanah air. Mungkin Pemerintah sedang sangat fokus membangun ekonomi agar nantinya masyarakat lebih memiliki happiness. Padahal berbagai riset sains telah menunjukkan jika masyarakat memiliki happiness terlebih dahulu, maka otomatis pula meningkatkan produktivitas yang artinya ekonomi (GDP) pun meningkat.
Tentu money can buy happiness (seperti riset bilang), namun happiness bisa dibangun dengan menggunakan beberapa aspek kehidupan yang lain. Kita hanya perlu belajar untuk memahami aspek kehidupan apa saja itu. Bukankah kita hidup di jaman digital, di mana akses ke berbagai informasi sekarang terbuka lebar?
M. Jojo Rahardjo
Menulis lebih dari 300 artikel tulisan dan 100 lebih video untuk mempromosikan berbagai riset sains seputar memaksimalkan fungsi otak dan kaitannya dengan produktivitas dan kesehatan tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H