Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 Merebak, Siapa Pahlawan di Zaman Kini?

21 Maret 2020   00:16 Diperbarui: 21 Maret 2020   00:25 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nampaknya para ahli perlu berkumpul lagi seperti yang sudah dilakukan di New York beberapa waktu lalu (New York Times 14 Maret 2020, Worst-Case Estimate For Coronavirus Deaths).

Sebanyak 50 ahli pandemik dari berbagai universitas dan negara berkumpul membuat prediksi. Berdasarkan data yang ada, kecepatan penyebarannya, dengan asumsi tak ada perubahan dalam soal penanganan COVID-19 seperti yang sekarang dijalankan.

Pertemuan itu menghasilkan perkiraan yang cukup mengerikan, bahwa sekitar 50-70 persen populasi dunia akan terkena COVID-19. Itu artinya dari 7 milyar penduduk dunia akan terjangkit sebanyak 5 milyar (70%). Dari yang terjangkit itu akan tewas sebanyak 50 juta orang jika fatality rate-nya cuma 1%. Bagaimana jika fatality rate-nya 4%? Angka kematian ini jauh lebih besar dari Perang Dunia II yang cuma 40 juta.

Lalu coba terapkan rumus ini pada penduduk pulau Jawa yang sekitar 150 juta. Jika 70% terkena, berarti sekitar 100 juta orang. Maka 1 juta penduduk pulau Jawa akan tewas (fatality rate 1%).

***

Dunia sekarang dicekam oleh situasi di mana banyak orang harus "terpenjara" di rumahnya masing-masing. Kegiatan ekonomi berhenti. Masing-masing negara di dunia rugi triliunan rupiah.

Semua orang saat ini di sebagian wilayah Indonesia sudah berusaha untuk hanya beraktivitas di rumah (social distancing). Untungnya bakal datang jutaan rapid test untuk COVID-19 sebagai bantuan dari Cina dalam beberapa hari ini. Jadi kita bisa mengira-ngira berapa lama social distancing ini bakal diberlakukan di Indonesia.

Sebagian dari kita tentu bisa melakukan aktivitas di rumah. Sebagian lagi jika tak beraktivitas di luar rumah akan kehilangan penghasilannya dan sulit untuk bertahan hidup. Pemerintah harus memperhitungkan warga dengan kondisi seperti ini.

Sebagian dari kita bahkan tak bisa sama sekali meninggalkan pekerjaannya. Mereka adalah para pekerja yang melayani kebutuhan publik, terutama tenaga medis, penyedia logistik, transportasi, pertahanan-keamanan, dan pekerjaan lain yang membutuhkan tatap muka. Merekalah yang berjuang untuk kita agar bisa tinggal di rumah. Merekalah pahlawan di zaman ini.

Kita tentu berharap, di masa depan semua negara di dunia bisa lebih sigap bersikap atau bertindak saat ada sebuah negeri dilanda wabah virus seperti COVID-19 sekarang ini. Dengan begitu, wabah virus bisa lebih cepat dikendalikan lajunya di manapun di seluruh dunia.

Kerugian akibat wabah virus ini sungguh besar, hanya karena para pemimpin di seluruh dunia tak sama bersikap dan bertindak saat wabah virus merebak di sebuah tempat di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun