Penanaman Bibit Mangrove: Masyarakat bekerja bersama untuk menanam bibit mangrove di area yang terdegradasi. Penanaman dilakukan secara berkala untuk memastikan pertumbuhan optimal.Â
Pemeliharaan dan Monitoring: Setelah penanaman, masyarakat bertanggung jawab merawat dan memantau perkembangan bibit mangrove, melindunginya dari kerusakan akibat aktivitas manusia dan faktor alam. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang pentingnya ekosistem mangrove, tetapi juga merasakan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan sekitar. 2. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi CMC Tiga Warna mengintegrasikan kegiatan konservasi mangrove dengan pengembangan ekowisata sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat. Strategi ini menciptakan hubungan timbal balik antara pelestarian lingkungan dan kesejahteraan ekonomi.
Pengelolaan Destinasi Wisata: Masyarakat terlibat dalam pengelolaan kawasan wisata, termasuk menjaga kebersihan, memandu wisatawan, dan memberikan edukasi tentang pentingnya hutan mangrove.Â
Penerapan Aturan Ketat: Untuk melindungi kelestarian lingkungan, pengunjung diwajibkan mengikuti peraturan, seperti membatasi jumlah wisatawan per hari dan menerapkan sistem pendaftaran sebelumnya. Upaya ini membantu mencegah kerusakan vegetasi akibat aktivitas wisata yang berlebihan.Â
Manfaat Ekonomi Langsung: Pendapatan dari tiket masuk dan aktivitas wisata digunakan untuk mendukung program konservasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui partisipasi dalam usaha kecil, seperti penyewaan alat snorkeling, jasa pemandu, dan penjualan produk lokal. 3. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kesadaran lingkungan dibangun melalui edukasi yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.Â
Pelatihan Konservasi: Masyarakat dilatih dalam cara menanam, merawat, dan memantau pertumbuhan mangrove secara efektif. Mereka juga diberi pengetahuan tentang pentingnya mangrove dalam pengendalian banjir dan perubahan iklim.Â
Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Lingkungan: Selain dari ekowisata, masyarakat didorong untuk mengembangkan produk ramah lingkungan, termasuk kerajinan tangan dan produk makanan lokal.Â
Edukasi untuk Wisatawan: Setiap pengunjung diberikan informasi tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove, menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian lingkungan. 4. Kolaborasi antara Masyarakat dan Pihak Terkait Pengelolaan di CMC Tiga Warna juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan akademisi. Kolaborasi ini menciptakan dukungan untuk keberhasilan program melalui:Â
Pendampingan Teknis: Ahli lingkungan memberikan bimbingan teknis terkait rehabilitasi mangrove dan pemantauan kualitas lingkungan.Â
Dukungan Kebijakan: Pemerintah daerah memberikan dukungan melalui kebijakan yang melindungi kawasan mangrove dari aktivitas merusak.Â
Penelitian dan Pengembangan: Akademisi terlibat untuk mengidentifikasi metode terbaik dalam pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutanÂ