pada tanggal 16 Nopember 1949 Perdana Menteri Hatta telah menyampaikan laporan hasil-hasil KMB kepada Kabinet.Â
Hasil KMB tersebut kemudian diajukan kepada Komite Nasional Indonesia Pusat untuk diklarifikasi. KNIP menerima hasil KMB tersebut setelah melakukan persidangan pada tanggal 6 Desember sampai tanggal 14 Desember 1949.
Pada tanggal 16 Desember tahun 1949 dilaksanakan pemilihan Presiden di Yogyakarta oleh Wakil-wakil Negara bagian RIS. (Nalena, 1981: 199)Â
Dengan suara bulat ternyata Bung Karno terpilih menjadi Presiden RIS pertama dan dilantik di Bangsal Setinggil Yogyakarta. Dan sebagai wakil Presiden RIS ialah Drs. Moh, Hatta dan juga terpilih sebagai Perdana Menteri RIS dan menjadi Menteri Luar Negeri. Adapun mengenai program Republik Indonesia Serikat itu salah satunya diantaranya ialah menyelenggarakan supaya pemindahan kekuasaan ke tangan bangsa Indonesia itu terjadi dengan seksama.
Pada tanggal 21 Desember 1949 diadakan pemungutan suara dan ternyata hasil pemungutan suara tersebut yang setuju ada 34 orang dan yang tidak setuju ada 15 orang. Menurut hasil pemungutan suara tersebut maka jelaslah bahwa Undang-Undang pengakuan itu oleh Majelis Tinggi, maka Undang-Undang tersebut pada hari itu juga disahkan oleh Baginda Ratu, agar mulai berlaku dengan segera. Dengan peristiwa tersebut, maka Pemerintah Belanda dapat mengakui kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat, berdasarkan apa-apa yang telah tercapai dan Konferensi Meja Bundar (Agung, 1985: 320).
Upacara bersejarah bagi bangsa Indonesia maupun bagi Belanda terjadi pada tanggal 27 Desember 1949. Dimana pada tanggal tersebut berlangsung upacara penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan yang dilakukan secara bersamaan di Indonesia maupun di negeri Belanda. (Sudharmono, 1975: 257) .
Daftar Pustaka
Bandung: Angkasa. Â Â Â Â Â Â Â
Abdul Haris Nasution. 1971. Sekitar Perang  Kemerdekaan Jilid IX. Bandung: Disejarah Â
AD dan Angkasa. Â Adam Malik. 1978. Mengabdi Republik, Jilid II, Â
       Angkatan 45. Jakarta: Gunung Agung.         Â