Mohon tunggu...
Muhammad Iman Taufik
Muhammad Iman Taufik Mohon Tunggu... Pelajar dan Wiraswasta -

Mahasiswa Pasca Sarjana UIN Suka Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pedagang Bubur Kacang Hijau di Yogya dalam Pendekatan Sosial-Ekonomi

15 April 2016   23:16 Diperbarui: 16 April 2016   10:10 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam organisasi PPWK ini untuk menjadi anggota tidak mengenal adanya uang pendaftaran, begitu juga ketika telah menjadi anggota, mereka tidak akan di pungut iuran. Jadi melalui PPWK tersebut para pedagang menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan , terutama perusahaan mi instan. 

Keuntungan menjadi anggota paguyuban yakni mendapat bantuan dari organisasi ketika ada anggota yang ditimpa musibah, misalnya meninggal, sakit, kecelakaan, warungnya kebakaran. PPWK akan selalu hadir dan memberi bantuan untuk mengurangi beban anggota yang terkena musibah.

Paguyuban Pengusaha Warga Kuningan (PPWK) sendiri sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial di Yogja, dalam kegiatan-kegiatan tersebut biasanya PPWK memberikan bantuan berupa mi instan, dan es teh serta makanan ringan atau snack. 

Contohnya ketika terjadi peringatan gempa bumi Jogja, PPWK menyalurkan 1000 cup indomie dan 1000 es teh, dari kegiatan tersebut PPWK mendapat penghargaan dari BNPB. PPWK juga pernah mendapat piagam penghargaan dari keraton Yogyakarta.

Setahun sekali PPWK biasanya mengadakan acara mudik bareng dan difasilitasi atas kerja sama PPWK dengan salah satu perusahaan mi instan, karena mi instan merupakan salah satu produk utama yang di gunakan oleh para pedagang burjo. 

Mudik bareng tersebut gratis bagi para anggota paguyuban. Ini merupakan wujud dari perhatian perusahaan dan peran sosial perusahaan bagi para pedagang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun