Hoffman menghubungkan perkembangan empati dengan munculnya perilaku prososial. Empati dianggap sebagai motivator utama untuk membantu orang lain. Ketika seseorang merasakan empati terhadap orang lain yang sedang kesulitan, mereka lebih cenderung untuk memberikan bantuan atau dukungan.
Implikasi Teori Hoffman dalam Pendidikan dan Kehidupan Sehari-hari
*Pendidikan: Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan empati dengan mendorong siswa untuk berinteraksi satu sama lain, berbagi perasaan, dan mengambil perspektif orang lain.
*Pengasuhan: Orang tua dapat memfasilitasi perkembangan empati pada anak dengan merespons emosi anak dengan empati, membicarakan perasaan, dan memberikan contoh perilaku prososial.
*Hubungan interpersonal: Memahami empati dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, baik dalam konteks keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.
Meskipun teori Hoffman telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami empati, namun ada beberapa kritik yang ditujukan padanya. Salah satu kritik adalah teori ini terlalu menekankan pada aspek kognitif empati, sementara aspek emosional dan biologis juga perlu diperhatikan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa empati tidak selalu mengarah pada perilaku prososial.8Teori Attachment yang dikemumakan oleh Mary Ainsworth & John Bowly
Teori keterikatan (attachment) yang dikemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby menyatakan bahwa interaksi awal antara bayi dan pengasuh utama mereka membentuk perkembangan emosional dan sosial anak. Teori keterikatan ini mencakup:
*Ikatan keterikatan bersifat bawaanÂ
*Ikatan paling awal antara anak dan orang tua memiliki dampak yang mendalam pada anakÂ
*Kebutuhan akan keterikatan yang aman tidak terpenuhi dapat membuat anak merasa terancamÂ
*Jika kebutuhan akan keterikatan yang stabil tidak terpenuhi secara konsisten, bayi dapat mengalami masalah sosial, emosional, dan bahkan kognitifÂ