Mohon tunggu...
Khoir Al-faroli
Khoir Al-faroli Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Anggota LPM Benteng Kampus, \r\nSekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penghujung Tahun

3 Juli 2015   06:26 Diperbarui: 3 Juli 2015   06:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tiga hari lagi tahun akan berganti. Apa kau akan menikmati hidupmu sepereti tahun-tahun kemaren?”

Aku masih saja terdiam.

            Beberapa menit kemudian kakek itu bangkit dan berkata. “Yakinlah Nak!” dengan membawa kantong yang berisikan barang bekas. Ia pergi berjalan menjauh menuju masjid yang letaknya tak jauh dari gedung kantor di depanku.

            Merenung. Mencerna perkataan kakek itu. “Nampaknya aku perlu melakukan apa yang dikatakan kakek tadi.” Aku mulai bangkit. Membayar minuman yang aku beli dan berjalan menuju masjid.

            Sampai di depan masjid. Rasa canggung kembali menghentikan langkahku. “Ah, apa nanti nasibku akan berubah?” beberapa menit terdiam. “Aku harus bisa merubah kehidupanku.”

            Dengan sedikit memaksakan langkah kaki, aku berjalan menuju masjid. Wudlu. Sholat dan tak lupa berdo’a di akhir ibadahku. “Seperti ada yang berbeda hidupku hari ini.”

            Keluar. Duduk di serambi. Melihat-lihat gedung yang berjejeran megah di depan masjid. Penglihatanku terhenti beberapa menit di gedung yang tadinya aku ingin datangi. “Aku harus diterima di kantor itu. Aku harus yakin.”

            Kehidupanku di  tahun yang akan datang harus berbeda dengan sebelumnya. Tahun ini akan menjadi kenangan yang perlu ditutup dan perlu diganti dengan kehidupan baru. Aku harus bekerja. Aku harus pindah dari kontrakanku dulu. Aku perlu suasana baru. Aku harus melupakan semua kegitan burukku itu.

            “Selamat siang Pak.” Aku masuk ke dalam ruangan kantor.

            “Ya siang. Silahkan duduk. Ada perlu apa?” Aku pun menjelaskan kedatanganku.

Dan mulai detik ini. Saya hapuskan yang namanya rasa malas dan canggung dalam diriku. Aku pun sadar bahwa kehidupan memanglah membutuhkan perubahan. Perubahan itu membutuhkan keyakinan dan yang pasti berdo’a menjadi kunci keberhasilan.

 

Semarang, 20 Januari 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun