Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penolak Hadis dari Dulu hingga Kini

28 September 2017   15:15 Diperbarui: 29 September 2017   10:22 2093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://muslim.or.id

Kritikus Mesir lainnya tentang hadis adalah Mahmud Abu Rayya (wafat tahun 1970), yang dalam bukunya tahun 1958 berjudul "Pencerahan dalam Sunah Muhammad" (Adwa 'al al- sunnah al-muhammadiyya), "seperti Sidqi", berpendapat bahwa "banyak hadis yang sahih sebetulmnya adalah dongeng Yahudi (Israiliyyat) yang dikaitkan dengan Muhammad".

Pada zaman sekarang penganut Ahlul Quran tersebar di berbagai Negara. Di Asia Selatan ada Ahli Quran, Submitters di Amerika Utara, Kala Kato di Nigeria Utara. Di Indonesia juga terdapat penganut Quranist walau sangat kecil jumlahnya. Website yang populer adalah freeminds.org, Quranic.org, quran-islam.org.

Ahlul Quran atau dikenal sebagai Quranist ini memiliki interpretasi yang sangat individualistik, menolak sektarianisme dan aturan agama secara umum sehingga sulit untuk memperkirakan jumlahnya saat ini. Hal tersebut juga karena ketakutan dianiaya karena dianggap murtad - hal yang menurut Ahlul Hadis layak dihukum mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun