Kau dikenal sebagai putera sang fajar
Lahir ketika matahari sudah tampak menyapa
Seakan menyambut seorang manusia juara
Lahir membawa api membara pembuka dunia
Berdiri tegak dengan tongkat di tangan
Berbicara lantang keras terang nan jantan
Ribuan kata engkau lontarkan penuh makna
Hidupkan hati yang gelap menjadi terang menyala
      Engkau berapi-api berbicara sudah mulai dahulu kala
      Ketika tanah tempatmu berpijak masih di rampas tuan tanah
      Menjadi budak rendah bangsa penjajah yang hina dina
      Terkulai lemah tak berdaya ditengah upaya yang membahana
Engkau adalah Bapak penyambung lidah rakyat jelata
Melawan tanpa menyerah walau harus terpenjara
Haus akan kebebasan untuk semua kalangan bangsa
Menuntunmu menuju sebuah kursi singgasana
      Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Kuasa
      diizinkanNya kau membuka gerbang kebebasan
      Membawa angin merdeka yang ditunggu sejak lama
      Ketika semua telah kehilangan jati diri sebagai tuan rumah
Kini kau dikenal tidak hanya di tanah kelahiranmu
Semua seantero dunia memuja dirimu sebagai sebuah bintang
Bintang yang terang menggelegar menghimpun manusia
Dalam pelukan kata-kata yang membius semua jiwa yang setia
Kini setelah semua yang engkau persembahkan
Tak lagi menjadi tanda bagi mereka untuk memori indah
Akhir dari dirimu kini hanya sebuah benci semata
Dari bencana yang datang tak kunjung menyebut nama
Terdiam dan membisu yang bisa kau nikmati penuh luka
Tergolek lemas dan tak berdaya oleh suatu peristiwa
Sang putra fajar ditinggalkan oleh semua yang dulu ada
Derita sepi tak berujung membuatmu lupa akan dirimu siapa
      Kepergianmu tak ada kabar berita yang bersuara
      Engkau berlalu begitu saja tanpa ada yang menyapa
      Langit mendung menjadi saksi perginya sang juara
      Yang telah berjuang tanpa kenal lelah dan menderita
Aku hanya bisa melihat potret nan gagah
Tergambar dalam kanvas seakan hidup nyata
Mengenang semua delik cerita sang arjuna
Menjadi potret terkenang sepanjang masa
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H