Mohon tunggu...
sukarti dimejo
sukarti dimejo Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas

berusaha menikmati hidup dengan menulis, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sampai Kapan?

18 Oktober 2023   02:58 Diperbarui: 18 Oktober 2023   03:30 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kembalilah kau ke titik mula-mula

dan perbuatlah semaumu saja

.

.

"........................."

"Lho sus?"

"Sus?"

"Kok malah melamun?" ia buyarkan lamunanku yang datang, sejak ia mulai membaca kalimat kedua.

"Eh enggak kok, bagus banget tuh. Kok bisa mas Galau bikin ginian? Padahal kan belum makan siang?" bujukku padanya agar mau makan siang

"Makan siang?"

Jawaban yang sama, dari awal mula ia berada di sini, hingga saat ini, kala purnama sudah berkali-kali terbit dan belasan kali surat dengan tujuan yang sama aku temukan di atas meja kerja kami, dengan judul, kepada sang Nabi, yang isinya hanya beberapa coretan persoalan kegalauan dan sebait puisi pasrah diri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun