Mohon tunggu...
Dewi Puspitasari
Dewi Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 5 SDN Pagedangan 01

Saya adalah Guru di SDN Pagedangan 01. Saya suka menulis. Saya bergabung disini dengan harapan, saya bisa meningkatkan kemampuan menulis saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.2

14 Mei 2023   09:58 Diperbarui: 14 Mei 2023   10:00 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin pembelajaran pastinya akan selalu berhadapan dengan dua situasi yakni, dilema etika dan bujukan moral yang dituntut pada pengembilan keptusan. Sebagai pemimpin pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang baik, diharapkan pada pengambilan keputusan tersebut dengan mengedepankan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi seluruh elemen yang terlibat didalamnya,yaitu dengan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarakn 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Prinsip tersebut sanat penting karena hal ini sangat terkait dengan pengelolaan sumber daya yang ada disekolah. Dengan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, seorang pemimpin pasti akan lebih mudah menemukan, menggali dan mengeksplore aset-aset yang ada di dalam komunitasnya.

Pertanyaan keempat, Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum saya mempelajari modul 3.2, saya selalu fokus dan berpikir berbasis kekurangan, hal yang saya ceritakan dan saya cari adalah kekurangan-kekurangan yang ada di sekitar saya sehingga saya melupakan aset kekuatan yang ada di sekitar. Hal tersebut menyebabkan tidak jarang perasaan yang timbul adalah, perasaan yang marah, pesimis, negatif sehingga berakhir dengan kegagalan dan tidak ada perkembangan apapun atau stagnan. Namun setelah mempelajari modul 3.2 ini, sudut pandang mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya ini menjadi berubah, karena ternyata seorang pemimpin harusnya selalu mengedepankan pola pikir berbasis kekuatan/aseet, sehingga hal tesebut membuat kita akan berpikir postif dengan memanfaatkan sumber daya atau aset yang ada disekelilingya. Awalnya terasa sulit bagi saya, karena setiap berfikir aset kekuatan selalu tersandung dengan kekurangan yang hadir, ya namanya proses, pelan-pelan merubah paradigma pemikiran saya bahwa dimana ada kekuatan disitu pasti ada kekurangan. Tinggal bagaimana kita cara kita untuk focus ke aset kekuatan bukan focus ke aset kekurangan.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Semoga apa yang saya sampaikan lewat tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Saya masih belajar menulis dengan baik, maka dari itu saran, kritik, masukan saya terima dengan tangan terbuka dan hati lapang. Salam Guru Penggerak, TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun