Mohon tunggu...
Wisnu Hastama
Wisnu Hastama Mohon Tunggu... Hoteliers - Do i have to lose you too...

Belajar, mencoba, gagal, mencoba lagi dan lagi...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Cerita, Cinta, dan Senja

3 Juli 2019   23:09 Diperbarui: 4 Juli 2019   10:29 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kalo cowok ?"

"krhisna artla hastama".

"hmm, bagus mas." ucapnya seraya memelukku. dan pelukannya membuatku sedikit kaget juga senang. apa istriku mulai mencintaiku..?

Sudah beberapa bulan saya memperistri putri, kehamilannya pun memasuki usia 8 bulan. dan sore ini saya sama pak Bagus berencana untuk mencari sebuah kado untuk ulang tahun bu bagus. mungkin karena kita laki-laki, jadi selama 3 jam kita berkeliling mall hntuk mencari kado yang cocok belum ketemu. "ibu kasih kado apa ya dek ? udah tiga jam kita berkeliling." tanya pak bagus kebingungan.

"maaf pak, saya juga bingung." jawabku tak kalah bingungnya.

"kalo dek wisnu sendiri, hadiah apa yang mau dikasih ke putri jika ulang tahun ?"

"kalo saya sih berencana kumpul dan makan-makan sama semua keluarga dengan music diiringi music klasik pak."

"lho, bukan barang gitu ?"

"kan harta yang paling indah kan keluarga pak. lagian jarang juga kita bias kumpul. Nabila kuliah di jogja, kak ersan kerja di bandung. itu bias jadi moment istimewa pak." jawabku.

"ide bagus itu, kenapa bapak gak coba ya." ucap pak bagus.

Setelah itu, saya dan pak bagus keluar dari mall menuju parkiran dengan sebuah ide yang luar biasa. dan sesampainya di parkiran mobil, ada hal yang membuat kita terperanjat, kaget, kecewa dan marah. bagaimana tidak, di sebuah parkiran mobil saya dan pak Bagus melihat Putri, istriku sedang berpelukan dengan seorang laki-laki. kulihat sebuah expresi marah dari raut wajah pak Bagus. dan saya coba menghentikan dan menenangkan pak Bagus ketika pak Bagus ingin bergerak melabrak kedua orang itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun