Â
   Miko mempunyai seorang teman kampus bernama Chika, mereka kuliah di kampus yang sama, yakni di kampus Universitas Indonesia. Miko pria yang tampan dengan kulit putih, bertubuh jangkung dan belasteran Amerika, cowok seperti dia pasti memiliki pacar yang sangat cantik jelita, ya seperti kataku ternyata Miko memang sudah punya pacar bernama Helen, mereka satu kampus, dan tak jarang mereka menghabiskan waktu bersama, seperti belajar bareng, nongkrong bareng di kafe dan menemani Helen belanja di Mall.
  Helen gadis yang berkulit hitam manis, tinggi yang proporsional, tampil seksi dengan gaya feminimnya, berambut panjang pirang, dan senyuman dibibirnya yang selalu memikat Miko tersebut.
  Setelah mereka menjalin hubungan asmara yang cukup lama, yakni selama satu tahun lebih, ternyata tanpa sadar ternyata Helen ini punya sifat yang tidak diketahui oleh Miko sama sekali, ya si Helen cewek yang suka selingkuh dan ternyata ia berpacaran dengan Miko hanya karena kekayaannya dan juga ia hanya tertarik dengan ketampanannya.
  Pada suatu hari Miko menangkap basah si Helen berduaan dengan pria lain di sebuah kafe yang ramai pengunjung, ia melihat Helen dan pria itu berpegangan tangan di atas meja, ohh tidak hal itu membuat Miko sangat sakit hati, ternyata wanita yang selama ini dia anggap setia tega menghkianatinya.
  Miko tanpa basa-basi langsung melabrak Helen dan pria asing itu, dengan tatapan penuh amarah Miko mengatakan pada si Helen " Tega kamu ya sama aku, selingkuh di belakangku, pokoknya kita putus, selamat tinggal," Helen pun tak bisa berkutik sama sekali, ia hanya bisa pasrah dan air matanya mulai berderai membasahi pipinya, kemudian helen berteriak dari belakang sembari mengatakan "Aku bisa jelasin semuanya padamu sayang," mendengar hal itu miko mengatakan " Ha, tidak ada yang perlu dijelasin lagi."Ucap Miko.
  Semenjak peristiwa itu Miko sangat merasa terpukul, ia banyak mengurung diri di kamar, ia jarang makan dan mamanya khawatir dengan kondisi anaknya tersebut, tak tega melihat anaknya terus-menerus menghukum dirinya sendiri, ia pun mencoba mengetuk pintu anaknya dan berkata "Nak, ini mama Miko, tolong bukain mama pintu, mama mau masuk nih?", Miko yang mulai luluh hatinya akan perhatian ibunya mulai beranjak dari tempat tidurnya, ia menghampiri pintu kamarnya dan meraih gagang pintu, ia mengatakan "Iya mamaku sayang, mama boleh masuk kok."Â
  Mamanya pun masuk dan meraih pergelangan tangan anaknya tersebut, mama Miko duduk di tempat tidur dan Miko berbaring di pangkuan mamanya, awalnya hening sejenak, kemudian Miko mulai curhat kepada mamanya dengan berkata "Ma, aku sangat sedih, Helen pacar aku tega mengkhianati cintaku," ucapnya kepada mamanya, mamanya pun berkata "Nak, berarti ia bukan gadis yang tepat untukmu, suatu hari nanti pasti kamu menenmukan gadis yang lebih baik darinya dan cintanya juga tulus untukmu, sabar ya anakku sayang," Miko mengatakan "Iya ma, terima kasih atas perhatiannya."
  Di pagi hari yang cerah, mentari bersinar terang di atas sana, Miko terbangun dari tempat tidurnya tepat pada pukul 7.00, matanya masih sembab yang disebabkan oleh genangan air matanya, Miko beranjak dari tempat tidur dan membuka jendela kamarnya, terdengar suara burung-burung yang berkicau di sekitar rumahnya. Setelah itu Ia kemudian bersegera ke tempat mandi untuk bersiap-siap ke kampus, ia juga baru teringat jika ada mata kuliah di hari ini tepatnya pukul 8.30 yang akan dimulai.
  Setelah mandi ia kemudian memakai corak baju kotak-kotak yang berwarna garis hitam merah dan ia padukan dengan celana jeans-nya, memakai parfum yang wanginya memikat harus semerbak, menyisir rambutnya yang gondrong tersebut, oh wajahnya sangat tampan memikat. Ia kemudian keluar dari kamarnya dan menyapa mamanya yang sudah ada di meja makan dan ragam makanan sudah tersedia di meja, "Sebelum kamu berangkat, sarapan dulu ya nak," Miko pun akhirnya duduk di samping mamanya, ia sarapan roti dan mengolesi roti tersebut dengan selai, ia kemudian melahapnya dengan tangan kanannya, deretan gigi-gigi putihnya nampak di saat ia membuka mulut dan menjejalkan roti tersebut ke dalam mulutnya.
  Setelah sarapannya usai, ia kemudian mengambil kunci mobilnya dan berpamitan dengan mamanya dengan mencium tangan dan pipi mamanya, ia berkata "Aku berangkat dulu ya ma," mamanya pun membalasnya dengan angukan dan lambaian tangan. Ia masuk ke mobilnya dan menancap gas dan mobilnya sudah mulai melaju dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi.