Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Berani Mundur Siapa Takut . . .

29 Desember 2015   10:19 Diperbarui: 29 Desember 2015   10:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kembali ke Dirjenhub yang mundur . Sebenarnya tidak penting beliau mundur . Toh kesalahan bukan mutlak milik beliau . Entah terinspirasi revolusi mental atau bukan , entahlah . Masih banyak instansi terkait yang berkepentingan menyebabkan penyumbang terbesar kemacetan . Bagian pengurusan surat ijin operasional yang amat mudah memberikan atau mengabulkan keluarnya surat ijin operasional tersebut bagi kendaraan mau angkot , bis  atau yang lainnya itu layak ditatar . Tidak heran sekolah di STPDN terutama di bagian DLLAJR itu laku peminatnya . Siapa yang tidak tahu , posisi basah luaaaaar biasa pastinya . Aku nggak mau bilang yaa disetiap tikungan pasti ada untuk membidik truk atau kontainer yaaaaaang ah semua sudah tahu pastinya . 

 

Atau bagian Pekerjaan Umum PU  yang tidak selesai selesai membenahi jalan , Di indonesia ini aneh sih . Kalau mau membongkar itu tidak koordinasi semua lini , walhasil biaya banyak dihambur hamburkan saja yang penting ada proyek perbaikan . Hari ini bongkar jalan untuk PAM , besok bisa soal listrik PLN , besok lagi entahlah perbaikan saluran meybe . Pejalan kaki pun dizolimi  haknya karena memang bagian bagian itu yang  terlalu sering dibedah atau tempatnya jalan kaki habis diambil para pemotor yang menghindar macet pilih ambil trotoar . Belum lagi dijual untuk dipungli menjadi toko toko dijalan , atau parkir lumayan dan sebagianya . Boleh iriskupungku  kalau tidak ada kemauan mau kapan Indonesia bisa ditertibkan ? .

 

Belum lagi bagian koordinasi lapangan kepolisian  , contoh termudah , polisi hanya berjaga dan menetapkan titik macet pada waktu waktu tertentu saja . Selanjutnya ? Terserah anda pir mungkin itu kata pak polisi yang malas dan selalu punya zona nyaman . Waktu waktu lain kembali kebiasaan buruk menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarangan jalan mengikuti kemauan penumpang indonesia yang memang sudah tidak bisa  tertib dan tak mau ditertibkan .

 

Padahal penertiban melalui budaya antri itu bisa kalau mau dilaksanakan , contohnya di stasiun kereta api . Yang sukses menertibkan penumpang untuk membeli tiket masuk lokasi .why , ada apa dengan negri ini . Berani mengurai benang kusut permasalahan. , ogah ah capek , yang ada , dikeroyok orang yang sudah karatan kebiasaannya , atau malas menjadi contoh disiplin . Walhasil mundurnya pejabat dirjenhub nggak ngaruh tuh pikirku . Kecuali . . . . . , orang orang diatas pengambil kebijakan utama.  Seperti mentri memberi contoh turun langsung , sudah maksimal mengkomando , bahkan memberikan reward bagi siapa yang berhasil atau meminta mundur bagi  pejabat pejabat pentingnya yang gagal . Berkoordinasi dan meloby semua pihak secara terus menerus , sampai mind set bahwa kemacetan ini tidak bisa terus menerus dibiarkan . Bahkan pungli pungli liar di jalan juga ikut ditertibkan . Percayalah , pasti ramai ramai berkata Berani mundur siapa takuuuuut !!!

 

Sudahkah? Atau tunggu pak presiden mereshuffle ? I dont know , we look see yaa .So pak mentri bagaimana tanggapan dan rencana anda mengurai benang merah kusut transportasi  di Indonesia ini ? Masalah transportasi yang tidak ada habis habisnya ( Hanya dibicarakan atau sekedar retorika belaka  ) . Beranikah anda ??? . . .

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun