Â
Kembali ke Dirjenhub yang mundur . Sebenarnya tidak penting beliau mundur . Toh kesalahan bukan mutlak milik beliau . Entah terinspirasi revolusi mental atau bukan , entahlah . Masih banyak instansi terkait yang berkepentingan menyebabkan penyumbang terbesar kemacetan . Bagian pengurusan surat ijin operasional yang amat mudah memberikan atau mengabulkan keluarnya surat ijin operasional tersebut bagi kendaraan mau angkot , bis atau yang lainnya itu layak ditatar . Tidak heran sekolah di STPDN terutama di bagian DLLAJR itu laku peminatnya . Siapa yang tidak tahu , posisi basah luaaaaar biasa pastinya . Aku nggak mau bilang yaa disetiap tikungan pasti ada untuk membidik truk atau kontainer yaaaaaang ah semua sudah tahu pastinya .Â
Â
Atau bagian Pekerjaan Umum PU  yang tidak selesai selesai membenahi jalan , Di indonesia ini aneh sih . Kalau mau membongkar itu tidak koordinasi semua lini , walhasil biaya banyak dihambur hamburkan saja yang penting ada proyek perbaikan . Hari ini bongkar jalan untuk PAM , besok bisa soal listrik PLN , besok lagi entahlah perbaikan saluran meybe . Pejalan kaki pun dizolimi haknya karena memang bagian bagian itu yang terlalu sering dibedah atau tempatnya jalan kaki habis diambil para pemotor yang menghindar macet pilih ambil trotoar . Belum lagi dijual untuk dipungli menjadi toko toko dijalan , atau parkir lumayan dan sebagianya . Boleh iriskupungku  kalau tidak ada kemauan mau kapan Indonesia bisa ditertibkan ? .
Â
Belum lagi bagian koordinasi lapangan kepolisian , contoh termudah , polisi hanya berjaga dan menetapkan titik macet pada waktu waktu tertentu saja . Selanjutnya ? Terserah anda pir mungkin itu kata pak polisi yang malas dan selalu punya zona nyaman . Waktu waktu lain kembali kebiasaan buruk menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarangan jalan mengikuti kemauan penumpang indonesia yang memang sudah tidak bisa  tertib dan tak mau ditertibkan .
Â
Padahal penertiban melalui budaya antri itu bisa kalau mau dilaksanakan , contohnya di stasiun kereta api . Yang sukses menertibkan penumpang untuk membeli tiket masuk lokasi .why , ada apa dengan negri ini . Berani mengurai benang kusut permasalahan. , ogah ah capek , yang ada , dikeroyok orang yang sudah karatan kebiasaannya , atau malas menjadi contoh disiplin . Walhasil mundurnya pejabat dirjenhub nggak ngaruh tuh pikirku . Kecuali . . . . . , orang orang diatas pengambil kebijakan utama. Seperti mentri memberi contoh turun langsung , sudah maksimal mengkomando , bahkan memberikan reward bagi siapa yang berhasil atau meminta mundur bagi  pejabat pejabat pentingnya yang gagal . Berkoordinasi dan meloby semua pihak secara terus menerus , sampai mind set bahwa kemacetan ini tidak bisa terus menerus dibiarkan . Bahkan pungli pungli liar di jalan juga ikut ditertibkan . Percayalah , pasti ramai ramai berkata Berani mundur siapa takuuuuut !!!
Â
Sudahkah? Atau tunggu pak presiden mereshuffle ? I dont know , we look see yaa .So pak mentri bagaimana tanggapan dan rencana anda mengurai benang merah kusut transportasi  di Indonesia ini ? Masalah transportasi yang tidak ada habis habisnya ( Hanya dibicarakan atau sekedar retorika belaka  ) . Beranikah anda ??? . . .
Â