Mohon tunggu...
Juli Dwi Susanti
Juli Dwi Susanti Mohon Tunggu... Editor - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah sedekah kebaikan Yang menjadi obat, therapy, Dan berbagi pengalaman hidup untuk manfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Berani Mundur Siapa Takut . . .

29 Desember 2015   10:19 Diperbarui: 29 Desember 2015   10:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Diambil dari Foto Koran Sindo 28 Desember 2015)

 

Pagi ini setelah hampir 2 jam menunggu bertemu HRD PT anu . . .untuk mengantar siswa kelas XI ku PKL ( praktek kerja lapangan ) diruang pak penjaga  , aku dan ke 2 anak muridnya masih harus menunggu lagi hampir setengah jam di lobby kantor . . .hhhh Indonesia banget sih . Gini mau ngadepin MEA Masyarakat Ekonomi Asean gimana mungkin . Yang lebih kacau aku selalu mengajarkan siswa di kelas untuk tepat waktu ,  kenyataan dilapangan yang terjadi bikin siswaku sedikit ngedumel . Eeeech sabar mas namanya lagi diuji dimana kesabarannya . Tapi kelak kalau kamu jadi HRD atau pada posisi yang menentukan jangan buat orang menunggu lama yaa.

 

Apa hubungan nya dengan diatas ? Belum ada sih , aku lanjutkan ya . . .karena masih harus menunggu lagi di lobby itulah aku melirik koran yang terpajang gratis untuk dibaca . Koran Sindo , terpampang tulisan dan berita utamanya adalah dirjen yang mengundurkan diri karena merasa gagal mengatasi kemacetan saat cuti nasional bersama .

 

Tadi pagi memang sudah ramai dibicarakan oleh teman teman kompasianer di grup WA kompasianer yang kemarin diundang pergi ke istana untuk menyambung tali silaturahmi . Dirjen Perhubungan bapak Joko Sasono yang mengundurkan diri karena merasa gagal mengatasi kemacetan saat libur natal dan cuti bersama 3 hari kemarin . Apa sih yang istimewa? Tidak ada yang salah kan dengan beliau ? Terlebih beliau seorang PNS pastilah hanya bicara mutasi ke . ...seperti biasa . Tentu akan lain bila itu yang bicara mundur adalah seorang mentri atau pejabat publik swasta terkenal . Hebat !! Aku pasti akan berkata itu .

 

Mundur dari jabatan di Indonesia itu masih merupakan barang langka dan masih harus dibudayakan . Yang ada sejak aku kecil merasakan , kalau sudah menjabat ya kalau belum berakhir masa jabatan walau tidak berprestasi atau melakukan kesalahan fatal , budek sajalah. Contoh lain adalah dunia pendidikan , aku masih ingat kepala sekolah baik di SD- SMP- SMA/SMK bisa ada yang sampai menjabat sampai lebih dari 10 tahun . Bahkan untuk mendapatkan posisinya adalah dengan berlomba lomba memberi amplop terbesar ke BKD bagian kepegawaian daerah .

 

Lihat saja , baru beberapa bulan sudah punya mobil dan dayang dayangnya banyak . Itu istilah orang orang kepercayaan pejabat tersebut . Bahkan sampai mutasi saja mereka ikut dibawa pindah . Mau tahu dayang dayang terbanyaknya ? Bisa ditebak pasti perempuan . Tidak aneh aroma perselingkuhan begitu kental melanda .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun