Misfar, Adila Tamara, Vira Anolina
Misfar.m1411@gmail.com, adilatmr16@gmail.com, vvira9309@gmail.com, Â
Â
Porgram Studi Pendidikan Non Formal, FIP, Universitas Negeri Padang
Â
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas strategi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan penghayatan nilai keagamaan serta dampaknya terhadap masyarakat.. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan anggota kelompok pengkajian, observasi partisipatif, dan analisis dokumen terkait.
Dengan adanya pemberdayaan tersebut ini bertujuan untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh kelompok pengkajian dalam memperkuat aspek sosial masyarakat, mengembangkan ajaran dakwah islam dalam rangka membentuk karakter masyarakat, Serta apa saja faktor pendukung dan penghambat selama proses pemberdayaan tersebut berlangsung.
Dengan begitu dapat memberikan siraman rohani kepada masyarakat dalam mengembangkan ajaran dahwah islam serta aspek sosial masyarakat dalam rangka membentuk kepribadian/karakter masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang sejuk dan agamis. Hambatan dari pemberdayaan masyarakat ini kurangnya kepedulian yang hanya memberikan pendidikan formal yang tidak di imbangi dengan pendidikan non-formal dan pengkhayatan  masyarakat dalam kelompok pengkajian serta tingkat kepemahaman yang berbeda-beda.
Kata Kunci: strategi pemberdayaan masyarakat, penghayatan nilai keagamaan, kelompok pengkajian,
PENDAHULUAN
Penghayatan nilai keagamaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan masyarakat. Namun, seringkali penghayatan tersebut tidak optimal karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait nilai-nilai keagamaan. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemberdayaan masyarakat yang efektif untuk meningkatkan penghayatan nilai keagamaan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui kelompok pengkajian di tingkat kelurahan. Kelurahan Gurun Laweh merupakan salah satu kelurahan yang memiliki potensi untuk mengembangkan kelompok pengkajian sebagai sarana meningkatkan penghayatan nilai keagamaan.
Dalam pembelajaran kelompok pengkajian, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa strategi yang cocok dalam pembelajaran kelompok pengkajian:
1. Diskusi Kelompok: Strategi ini melibatkan anggota kelompok dalam berbagi ide, pemikiran, dan pengetahuan mereka tentang topik yang sedang dikaji. Diskusi kelompok dapat mendorong pemahaman yang lebih mendalam melalui pertukaran informasi dan sudut pandang yang berbeda.
2. Pembelajaran Kolaboratif: Dalam strategi ini, anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Mereka dapat saling membantu, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dalam menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang topik yang sedang dipelajari.
3. Metode Inkuiri: Metode inkuiri melibatkan anggota kelompok dalam proses penemuan dan eksplorasi mandiri terhadap topik yang sedang dipelajari. Mereka diajak untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian, dan mencari solusi melalui pengamatan dan eksperimen.
4. Pembelajaran Kontekstual: Strategi pembelajaran kontekstual melibatkan penggunaan konteks nyata atau situasi kehidupan nyata dalam pembelajaran. Dalam kelompok pengkajian, anggota kelompok dapat mengaitkan topik yang sedang dipelajari dengan situasi atau masalah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.