Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Gagal Kelola Keuangan, Rumah Tangga Jadi Taruhan? Ini Faktanya

1 Februari 2025   06:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   10:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kelola keuangan rumah tangga (sumber:freepik/our-team)

Data BPS 2024 menunjukkan bahwa sekitar 9,36% penduduk Indonesia atau sekitar 26 juta jiwa masih berada di bawah garis kemiskinan. 

Namun, angka ini tidak menceritakan keseluruhan masalah. Banyak keluarga yang hidup sedikit di atas garis kemiskinan, tetapi tetap rentan secara ekonomi. 

Mereka tidak memiliki tabungan, penghasilan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan sering kali harus berutang untuk bertahan hidup.

Kondisi ini menciptakan tekanan luar biasa dalam rumah tangga. Konflik kecil soal uang bisa berubah menjadi perdebatan besar yang berkepanjangan. 

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan ini juga ikut merasakan dampaknya. 

Mereka kehilangan motivasi dan melihat orang tua mereka sendiri menyerah pada keadaan, menciptakan lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputus.

Perspektif Psikologi: Financial Stress Syndrome

Fenomena perceraian akibat masalah ekonomi erat kaitannya dengan Financial Stress Syndrome, yaitu kondisi mental yang terganggu akibat tekanan ekonomi berkepanjangan. 

Stres ini membuat pasangan tidak hanya lelah secara fisik, tetapi juga mental.

Ketika tekanan ekonomi datang, otak manusia masuk ke mode survival, yang memicu dua respons utama: fight (melawan) atau flight (menghindar). 

Contohnya, seorang suami yang stres karena tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga mungkin lebih memilih menghindari konflik dengan menarik diri. 

Sebaliknya, istri yang frustrasi dengan kondisi ini bisa menjadi lebih emosional dan gampang tersulut emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun