Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Retail Therapy, Apakah Benar Membantu Mengatasi Kesedihan?

29 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada risiko bahwa seseorang menjadi terlalu bergantung pada retail therapy untuk mengatasi masalah emosionalnya. 

Jika belanja menjadi satu-satunya cara untuk merasa bahagia, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih dalam. 

Sebaiknya, retail therapy hanya digunakan sebagai salah satu dari berbagai strategi untuk meningkatkan suasana hati.

3. Penyesalan Setelah Berbelanja

Banyak orang yang merasa menyesal setelah melakukan pembelian impulsif. 

Perasaan ini, yang dikenal sebagai buyer's remorse, dapat membuat seseorang merasa lebih buruk daripada sebelumnya. 

Oleh karena itu, penting untuk memikirkan dengan matang sebelum membeli sesuatu, terutama jika barang tersebut memiliki harga yang cukup mahal.

Tips Melakukan Retail Therapy Secara Bijak

Agar retail therapy memberikan manfaat tanpa menimbulkan risiko, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  1. Tetapkan Anggaran Belanja: Sebelum pergi berbelanja, tetapkan jumlah uang yang bisa digunakan. Pastikan untuk tidak melebihi anggaran tersebut agar kondisi keuangan tetap aman.

  2. Buat Daftar Belanja: Jika memungkinkan, buatlah daftar barang yang ingin dibeli. Hal ini dapat membantu menghindari pembelian impulsif.

  3. Fokus pada Pengalaman, Bukan Hasil: Ingatlah bahwa tujuan utama retail therapy adalah untuk merasa lebih baik, bukan untuk memiliki barang baru. Nikmati prosesnya, seperti menjelajahi toko atau melihat-lihat produk secara online.

  4. Belanja dengan Teman: Jika memungkinkan, ajak teman untuk menemani. Berbelanja bersama dapat meningkatkan pengalaman sosial dan mencegah keputusan belanja yang tidak rasional.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun