Karena itu, banyak pasangan yang rela mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk pesta mewah, meskipun mereka sebenarnya tidak mampu.Â
Bahkan, ada orang tua yang mendesak anaknya untuk membuat pesta besar dengan alasan "keluarga kita akan terlihat kecil kalau pestanya sederhana."
Padahal, semua dekorasi mahal, makanan enak, dan hiburan mewah hanya bertahan sehari. Sementara itu, utangnya bisa bertahan bertahun-tahun.
Ekspektasi Keluarga Besar
Ekspektasi keluarga besar sering menjadi faktor utama yang membengkakkan biaya pernikahan.Â
Ada anggapan bahwa pernikahan adalah momen keluarga besar untuk "bersinar." Karena itu, mereka ingin mengundang semua orang --- tetangga, teman lama, hingga saudara jauh.Â
Namun, siapa yang harus membayar semua itu? Anda dan pasangan.
Ketika Anda sudah menetapkan anggaran untuk 200 undangan, tiba-tiba keluarga besar meminta tambahan 300 tamu lagi.Â
Anda merasa tidak enak untuk menolak, sehingga akhirnya mengikuti permintaan tersebut.Â
Sayangnya, setelah pesta selesai, banyak dari keluarga besar ini yang lupa membantu Anda melunasi utang yang mereka sebabkan.
Media Sosial dan Standar Pernikahan
Media sosial juga memengaruhi tekanan ini. Foto-foto pesta pernikahan yang mewah --- gaun pengantin mahal, dekorasi bunga yang megah, dan riasan wajah sempurna --- menjadi standar yang sulit dicapai.Â
Banyak pasangan merasa tertekan untuk mengikuti standar ini demi mendapat pengakuan sosial. Padahal, di balik foto-foto tersebut, tidak sedikit pasangan yang harus berhutang demi pesta yang terlihat sempurna.