Mulai 1 Januari 2025, pemerintah Indonesia akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%.Â
Meskipun peningkatannya hanya 1%, dampaknya akan sangat terasa pada berbagai sektor kehidupan, khususnya bagi Generasi Z (Gen Z).Â
Generasi ini dikenal sebagai kelompok usia yang tumbuh dengan teknologi digital dan gaya hidup modern, sehingga pengeluaran mereka banyak terfokus pada kebutuhan hiburan, gaya hidup, dan konsumsi sehari-hari.Â
Bagaimana kenaikan PPN ini akan memengaruhi mereka? Mari kita bahas lebih mendalam.
Mengapa Kenaikan PPN Berdampak Signifikan?
PPN adalah pajak konsumsi yang dikenakan pada hampir semua barang dan jasa. Dengan kenaikan dari 11% menjadi 12%, harga barang dan jasa yang digunakan sehari-hari akan ikut meningkat.Â
Meskipun hanya naik 1%, jika dilihat secara kumulatif dari semua pengeluaran, dampaknya bisa mencapai jutaan rupiah dalam setahun.
Bagi Gen Z, yang sebagian besar sedang memulai karier dan belum memiliki penghasilan besar, kenaikan ini bisa menjadi tantangan besar.Â
Mereka harus memikirkan cara untuk menyesuaikan anggaran, terutama untuk kebutuhan yang bersifat non-esensial seperti hiburan, nongkrong, atau gaya hidup lainnya.
Hiburan Digital: Layanan Streaming Jadi Lebih Mahal
Hiburan digital seperti layanan streaming adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan Gen Z. Platform seperti Netflix dan Spotify menjadi favorit untuk menikmati film, serial, musik, dan podcast.Â
Namun, dengan kenaikan PPN, biaya berlangganan platform ini akan meningkat.
Sebagai contoh:
Netflix: Biaya berlangganan Netflix yang sebelumnya sekitar Rp158.000 per bulan akan naik menjadi sekitar Rp172.000 per bulan. Dalam setahun, total pengeluaran untuk Netflix akan naik dari Rp1,896 juta menjadi Rp2,064 juta.
Spotify: Biaya berlangganan Spotify Premium yang sebelumnya Rp58.000 per bulan akan naik menjadi Rp62.000 per bulan. Dalam setahun, pengeluaran untuk Spotify akan meningkat dari Rp696.000 menjadi Rp744.000.
Jika Gen Z menggunakan kedua layanan ini, kenaikan biaya tahunan mencapai Rp216.000. Jumlah ini mungkin terlihat kecil, tetapi jika ditambahkan dengan kenaikan harga kebutuhan lainnya, totalnya menjadi signifikan.
Kebiasaan Ngopi dan Nongkrong: Pilihan Gaya Hidup yang Terpengaruh
Selain hiburan digital, kebiasaan ngopi dan nongkrong di kafe adalah aktivitas populer di kalangan Gen Z.Â
Bagi mereka yang rutin ngopi, kenaikan ini bisa terasa cukup signifikan, terutama jika digabungkan dengan pengeluaran gaya hidup lainnya.
Selain kopi, aktivitas nongkrong bersama teman di kafe atau restoran juga akan lebih mahal. Hal ini mungkin membuat Gen Z berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk nongkrong, atau bahkan mencari alternatif yang lebih hemat.
Tiga Strategi Menghadapi Kenaikan PPN
Dengan kenaikan PPN, Gen Z perlu memikirkan strategi untuk menyesuaikan anggaran mereka. Berikut adalah tiga kemungkinan cara mereka mengelola keuangan:
1. Mengandalkan Pinjaman
Sebagian Gen Z mungkin memilih untuk mengandalkan pinjaman, baik dari teman, keluarga, atau layanan keuangan seperti kartu kredit dan aplikasi pinjaman online.Â
Namun, langkah ini bisa berisiko jika tidak dikelola dengan baik. Pinjaman yang tidak segera dilunasi dapat menumpuk menjadi utang besar, apalagi dengan adanya bunga atau biaya tambahan lainnya.
2. Frugal Living
Gaya hidup hemat atau frugal living adalah pilihan lain. Gen Z bisa mulai memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan esensial dan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan non-esensial.Â
Contohnya, mereka bisa beralih dari berlangganan layanan streaming premium ke versi gratis, atau mengurangi frekuensi nongkrong di kafe dan memilih memasak di rumah.
3. Belanja Barang Bebas Pajak
Alternatif lainnya adalah mencari barang-barang yang tidak dikenakan pajak atau memanfaatkan pasar barang bekas. Selain lebih murah, cara ini juga mendukung gaya hidup berkelanjutan yang semakin populer di kalangan Gen Z.
Tantangan dalam Mengelola Keuangan
Kenaikan PPN menjadi 12% memberikan tantangan baru bagi Gen Z dalam mengelola keuangan. Generasi ini harus mulai memikirkan cara untuk:
Mencatat Pengeluaran
Dengan mencatat setiap pengeluaran, Gen Z dapat mengetahui ke mana uang mereka pergi dan mencari peluang untuk mengurangi biaya.Menyusun Anggaran Bulanan
Anggaran bulanan yang jelas membantu Gen Z memprioritaskan kebutuhan utama dan membatasi pengeluaran yang tidak penting.Meningkatkan Literasi Keuangan
Pemahaman tentang literasi keuangan, seperti investasi dan tabungan, akan membantu Gen Z menghadapi kenaikan biaya hidup di masa depan.Mencari Penghasilan Tambahan
Gen Z bisa mencoba mencari penghasilan tambahan, seperti pekerjaan freelance atau memulai usaha kecil-kecilan, untuk menutupi kenaikan biaya.
Kenaikan PPN: Peluang untuk Refleksi
Meskipun kenaikan PPN membawa tantangan, ini juga bisa menjadi peluang bagi Gen Z untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan.Â
Dengan perencanaan yang matang dan sikap yang adaptif, mereka bisa tetap menikmati gaya hidup modern tanpa harus terlalu terbebani oleh kenaikan biaya.
Jadi, apakah kamu sebagai bagian dari Gen Z sudah siap menyambut kenaikan PPN 12% tahun depan? Jika belum, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai merencanakan strategi keuangan yang lebih baik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H