Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena "Kandang Monyet" di Tiktok: Hiburan Murah atau Eksploitasi?

24 November 2024   06:00 Diperbarui: 24 November 2024   06:26 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi konten tiktok (sumber: freepik)

Mereka cenderung melakukan apa saja, termasuk cara-cara yang dianggap tidak etis, demi mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Kebutuhan Validasi Sosial

TikTok menawarkan peluang besar untuk mendapatkan validasi sosial melalui views, likes, dan gift. Dalam psikologi, kebutuhan akan pengakuan dari orang lain dikenal sebagai social validation. 

Ketika seorang kreator mendapatkan gift atau perhatian dari penonton, ada kepuasan emosional yang mereka rasakan, yang membuat mereka merasa dihargai.

3. Fenomena Self-Objectification

Self-objectification terjadi ketika seseorang mulai melihat dirinya sebagai objek yang dinilai berdasarkan pandangan orang lain. 

Mereka yang terus-menerus tampil di media sosial demi perhatian eksternal dapat kehilangan identitas diri yang stabil, karena harga diri mereka bergantung pada jumlah gift atau apresiasi yang diterima.

Kontroversi di Kalangan Penonton

Fenomena joget demi gift juga menimbulkan perdebatan di kalangan penonton. Ada yang mengkritik tren ini sebagai bentuk eksploitasi diri yang didukung oleh penonton melalui pemberian gift. 

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa pemberian gift adalah bentuk apresiasi yang sah.

1. Apresiasi atau Eksploitasi?

Pendukung pemberian gift menganggap ini sama seperti memberi tip kepada musisi jalanan atau penghibur lainnya. 

Namun, kritik datang dari mereka yang berpendapat bahwa gift justru memperparah fenomena hiburan murahan, di mana kreator hanya mengejar perhatian tanpa mempertimbangkan nilai moral atau etika.

2. Dampak Konsumtif

Fenomena gift juga menunjukkan sisi konsumtif masyarakat di era digital. Tak sedikit penonton yang rela menghabiskan uang mereka untuk memberikan gift virtual, meskipun manfaat nyata dari gift tersebut hanya sebatas hiburan.

Dampak Sosial dan Etis

Fenomena joget demi gift membawa dampak yang lebih luas, tidak hanya bagi para kreator, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

1. Penguatan Stereotip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun